Bab. 22 ||Arfian yang Begosip||

84 11 5
                                    

Bab. 22

Beberapa menit yang lalu sebelum Elvano mengejar Aleta.

"Kenapa mereka disini!?"

"Menjauh, menjauh."

Saat Gallendra dan yang lainnya sampai di kantin, suara ketakutan orang-orang yang lewat membuat sudut mulut mereka berkedut.

Kenapa?

Itu karena mereka adalah anggota geng motor Black Wolf. Ketua geng motor Black Wolf yaitu Algibran dan anggota lainnya adalah pria kejam. Mereka selalu berkelahi dengan sekolah sebelah atau sekolah lainnya.

Jangan lihat Dylan dengan wajah bayi lucu dan Gallendra yang memiliki wajah halus dan menawan, mereka adalah orang yang paling berani dan kejam.

Jika seseorang mencari masalah dengan mereka (gerakan menggosok leher dengan pisau), itulah. Ketua geng dari sekolah sebelah yang selalu menjadi rival SMA ANGKASA bahkan masuk rumah sakit saat dia dihajar habis-habisan.

Gallendra dan yang lainnya mengabaikan semua orang yang ketakutan dan berjalan untuk memesan makanan dari bibi Siti.

"Sekolah kita punya murid baru."

"Aku dengar itu saudara laki-laki Gallendra?"

"Gila! Dia sangat tampan!"

"Jangan nympho!"

"Sayang sekali, dia sangat dingin..."

"Tapi sekolah kita benar-benar bisa mengumpulkan berbagai pria tampan dan wanita cantik di satu tempat. Kagum! Kagum!"

"Merasa tenggelam dilautan bunga-bunga indah..."

"Hahaha!"

"Sebagai perbandingan apalah diri kita..."

"..."

Emosi kompleks muncul dimata mereka. Mereka tidak pernah menyangka bahwa mereka yang ditakuti banyak orang memiliki banyak penggemar hanya karena wajah mereka!

Bunga-bunga indah apaan?

Jelas mereka adalah generasi kedua yang kaya, pintar, punya kekuatan, temperamen yang unik, kepribadian, keterampilan, tapi wajah?

Ini membuat mereka tidak bisa berkata-kata.

"Heh."

Tawa dingin keluar dari mulut Arkanio, dia menggigit daging yang di mulutnya dengan kejam. Wajah apa yang harus mereka dikagumi? Wajah tampan mereka hanya sementara dan saat tua nanti bukankah mereka akan menumbuhkan keriput, janggut, rambut beruban, tubuh lemah, dan mata keruh, jadi apa yang harus dia banggakan?

Jika penampilannya sudah seperti itu apakah ada seseorang yang masih mengagumi dan mendekatinya?

Tentu saja tidak.

Manusia dangkal!

Arsenio yang tahu apa yang dipikirkan saudara kembarnya hanya menundukkan kepalanya dan makan dalam diam. Dia sebenarnya setuju dengan pikiran saudara kembarnya yang hanya beda satu menit darinya.

Apa bagusnya wajah yang akan membusuk?

Mereka terdiam dan makan dalam diam, kemudian Gallendra ingat bahwa dia telah memesan makanan untuk saudaranya, berdiri setelah membereskan makanannya, dia mengambil iga saus asam manis.

"Biarkan aku yang melakukannya."

"Kamu?"

Gallendra menatap Arfian dengan curiga, dia tidak mengerti mengapa pria malas ini ingin mengantarkan makanan milik saudara laki-lakinya.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang