Bab. 7 ||Rasa Penasaran||

171 22 2
                                    

Bab. 7

"Uh... Sayang, tolong lepaskan tanganmu dari dasi ku terlebih dulu."

"... Damian cepat katakan, apa Vano akan kembali...?"

Air mata mulai muncul dimata coklatnya saat Nyonya Chelsea menatap suaminya dengan erat.

"Ayah mengatakan bahwa Vano telah berangkat dari kemarin pagi, jadi seharusnya dia sudah sampai sekarang..."

Sebelum mereka akan bersiap dan Gallendra dan teman-teman masih dalam kebingungan, suara dingin yang magnetis dan menyenangkan terdengar ditelinga mereka.

"Hai?"

....

Elvano menatap seorang wanita dewasa yang cantik dengan rambut pirang emas bergelombang dan mata coklat sedang menatap seorang pria dewasa yang tampan dengan rambut hitam dan mata biru langit dengan air mata berlinang di wajahnya.

Lalu matanya menatap sekelilingnya dengan tenang saat dia melihat tujuh remaja tampan dan gadis cantik yang sedang berkumpul menatapnya dengan mata kosong, jadi dia membuka mulutnya dan menyapa semua orang yang ada didalam rumah dengan kepala miring.

"Hai?"

....

Nyonya Chelsea berlari kearah seorang remaja tampan dengan rambut pirang emas dan mata biru langit dengan tangan menutup mulutnya tidak percaya, tapi dia tidak berani menyentuhnya karena takut bahwa remaja yang telah dia impikan dalam mimpinya akan terbang menjauh.

Mata biru langit Tuan Damian melebar saat melihat remaja tampan itu yang sedang berdiri didepan pintu dengan kepala miring dan menatap mereka dengan ragu.

Elvano mengernyitkan keningnya tanpa jejak karena reaksi mereka tidak sesuai dengan harapannya tapi saat dia menundukkan kepalanya, dia melihat sepasang mata coklat menatapnya dengan kerinduan, kesedihan, ketidakpercayaan, keraguan, dan keluhan.

Tapi Elvano yang tidak tahu emosi apa yang dipancarkan dimata itu. Hanya saja saat melihat sepasang mata itu hatinya sedikit bergetar, suara lembut dan ragu keluar dari bibirnya yang bahkan dia sendiri tidak percaya bahwa nada lembut itu akan keluar dari mulutnya.

"Bu."

"Uhhhh... Kamu kembali."

Nyonya Chelsea menangis dan memeluk Elvano dengan erat saat mendengar suaranya.

"Hiks... Kenapa kamu baru saja pulang sekarang..."

"Apa kamu tidak merindukan keluargamu? Tapi setidaknya kamu akan merindukan ibumu 'kan?"

"Hiks... Hiks... Hiks..."

Tubuh Elvano membeku dan tidak berani bergerak saat orang yang menyebut dirinya sebagai ibunya memeluk dan menangis di dadanya.

Tubuh sial ini...

Meskipun dia berpikir seperti itu, dia tetap memeluk kembali wanita dewasa yang sedang menangis dan memeluknya.

"Aku kembali."

"Baiklah, ayah merasa lega kamu sudah baik-baik saja..."

Tuan Damian menepuk kepala Elvano dan menghela napas lega setelah melihat keadaan putranya yang baik-baik saja. Tapi sayang sekali mereka belum mendengar berita tentang kecelakaan putra pertama mereka yang berharga, jika tidak mereka tidak kan memiliki reaksi seperti ini.

Setelah melepaskan pelukan ibunya, Elvano memeluk pria yang menepuk kepalanya selama tiga detik dan mengedipkan matanya dengan polos.

Apa kakek dan nenek tidak memberi tahu mereka tentang kecelakaan ku?

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang