Bagian 4

10.6K 583 36
                                    

"Celine, aku di sini!"

Reflek Celine mendongakkan kepalanya ke seseorang yang memanggilnya. Amber datang dengan senyum tanpa dosanya karena telah membuatnya khawatir setengah mati. Celine ingin menjitak keras kepala gadis itu, namun sayang Amber tidak datang seorang diri. Amber ditemani oleh seorang pria dengan rambut hitam dan memakai hoodie merah. Pria itu tersenyum padanya dan ia hampir terpesona.

Celine berdiri dari duduknya dan menatap Amber tajam. Amber yang sadar akan tatapan Celine yang diberikan padanya, hanya cengar-cengir saja.

"Kau tahu apa kesalahanmu?"

"Ya, aku tahu. Maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya dan membuatmu khawatir lagi."

"Bagus. Lalu, bisa kau jelaskan siapa dia? Kenapa dia bisa ada bersamamu? Dia tidak menyakitimu, kan?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu, dia orang baik. Namanya Axelle Bernard. Dia tadi menolongku saat tersesat di toko pakaian dan membawaku mencarimu."

"Oh."

Celine kembali menatap pemuda bernama Axelle itu. 'Tampan dan baik, typeku sekali.' Tanpa sadar, dia menatap Axelle seperti orang yang jatuh cinta berat dengan muka memerah. Axelle menyadari tatapan Celine padanya hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Amber menatap heran Celine yang dari tadi menatap ke arah Axelle tanpa berkedip. Dia pun menyikut pelan perut gadis itu sampai gadis itu terlonjak kaget dan melotot kesal padanya.

"Em ... Benar yang di katakan temanmu ini, Nona ...?"

"Celine Robert, panggil saja Celine."

"Ah, Nona Celine. Benar tadi Nona Amber tersesat di toko pakaian milikku jadi aku menawarkan bantuan padanya. Kebetulan dia juga baru di sini."

"Baiklah aku percaya padamu. Terima kasih karena sudah membantunya dan mungkin ... Em ...."

Amber dan Axelle saling bertatapan, heran dengan Celine. Gadis itu tiba-tiba menunduk dan telinganya terlihat sekali memerah. Amber sampai sedikit khawatir dengannya.

"Ada apa, Nona Celine?"

"Apa kita masih bisa bertemu lagi? Aku ingin kita pergi ke cafe atau makan berdua."

"Ha ha, tentu saja bisa. Kapan pun kamu mau untuk kita bertemu, Nona Celine. Bisa aku meminta nomer ponselmu agar kita lebih mudah berkomunikasi?"

Celine membagikan nomer ponselnya kepada Axelle lalu pria itu pamit untuk pergi. Setelah kepergian Axelle, Amber dan Celine kembali melangkah ke supermarket yang tadi sempat tertunda. Kesan pertama yang didapat Amber saat memasuki tempat itu adalah dingin. Gadis itu memeluk dirinya sendiri dan berjalan di belakang Celine.

"Ayo, Amber. Pilihlah buah yang kau sukai, sementara aku akan memilihkan sayuran untukmu. Kalau sudah memilih, letakkan saja di keranjang ini. Kau mengerti?"

"I--iya."

Celine pergi ke samping, ke tempat banyak sayur-sayuran yang telah di bungkus rapi itu berjejer. Amber melihat-lihat buah yang ingin ia beli, lalu berdecih. 'Harganya mahal sekali kalau untuk buah yang isinya sedikit ini. Lebih baik menanam sendiri seperti di desaku, kan? Aku tidak tahu kenapa orang-orang kota ini hobi menghamburkan uang mereka.'

Amber mengambil buah pisang, strawberry, dan jeruk. Lalu ia meletakkan semua itu ke keranjang yang ia bawa. Amber berjalan ke tempat Celine yang masih serius memilah-milah sayuran. Amber juga ikutan bingung. Lagi-lagi harganya mahal yang membuatnya menggelengkan kepala.

Celine yang sekilas melihat Amber menggelengkan kepalanya, mengira kalau Amber tidak menyukai semua sayuran di sini. Jadi ia menyeret Amber untuk pergi dari sana, namun Amber tak beranjak sama sekali dari tempatnya berdiri, justru menatap tangannya yang di tarik oleh Celine dengan heran.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now