Bagian 47

2.2K 99 6
                                    

Baru kakinya menginjak di dunia immortal, tepatnya di kastil vampir. Diego sudah di suguhkan dengan pemandangan Giovanni yang duduk di lantai di depan kamar Amber. Diego lantas menghampiri Giovanni. "Kau sedang apa? Ini bukan tempat yang tepat untuk bersemedi."

Giovanni tak merespon pertanyaan Diego. Diego semakin bingung dengan tingkah Giovanni yang satu ini. Setelah tadi siang memakan banyak korban akibat kekesalannya, dan sekarang pria itu bertingkah konyol seperti ini. Diego benar-benar tidak habis pikir.

"Hey, Giovanni bodoh! Aku bertanya padamu, apa yang sedang kau lakukan ini?! Jangan sampai harga dirimu hilang sebagai pangeran yang akan di angkat menjadi raja, jadi cepat Berdiri lah!"

Lagi-lagi Giovanni tidak meresponnya, tetap dengan posisinya yang seperti itu. Diego mulai kesal. Tangannya menarik telinga Giovanni hingga pria itu meringis dan mencoba menyingkirkan tangan Diego dari telinganya. Giovanni berdiri dan menatap kesal Diego atas apa yang tadi pria itu perbuat padanya. Diego menatap Giovanni datar.

"Apakah telinga dan mulutmu masih berfungsi dengan baik?"

"Tentu saja! Kau ini, berani sekali kau menarik telingaku!"

"Apakah seorang pangeran yang sebentar lagi menjadi raja bangsa ini akan bertingkah konyol seperti yang kau lakukan tadi, hah?!"

"Kalau kau tidak tahu apa-apa, lebih baik diam saja! Aku sedang memikirkan cara untuk menemui Amber setelah apa yang aku lakukan tadi siang padanya!"

Diego angkat tangan dan langsung pergi dari sana. Dia tidak mau ikut campur untuk masalah yang satu ini. Hubungan Giovanni dan Amber memang unik. Giovanni melihat Diego yang melangkah pergi tanpa memberi saran apapun, menghentikan Diego dengan memukul keras punggungnya. Diego meringis dan menatapnya tajam.

"Itu saja yang bisa kau lakukan?! Setidaknya bantulah aku!"

"Apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak peduli tentang hubungan asmaramu dengan Amber, urus saja urusanmu sendiri! Sudah cukup hari ini kau menambah pekerjaanku, jangan menggangguku lagi!"

Diego melesat dengan cepat meninggalkan Giovanni yang dibuat makin kesal padanya. Giovanni menggerutu dan kembali fokus menatap pintu kamar Amber. "Sial, Diego pun tidak bisa membantuku! Aku sangat merasa bersalah atas apa yang aku lakukan tadi pada Amber, mungkinkah dia akan membenciku? Berarti aku hanya perlu meminta maaf padanya!"

Giovanni memberanikan dirinya membuka sedikit pintu kamar Amber. Mengintip dari celahnya dan melihat Amber yang hanya duduk diam di atas ranjangnya. Giovanni membuka pintu lebih lebar dan mulai masuk ke sana. Mata Amber langsung tertuju padanya. Giovanni duduk di samping Amber. Amber membuang mukanya begitu saja membuat hatinya sakit.

"Amber, maafkan aku atas perbuatanku tadi siang. Aku... Aku sungguh di butakan amarah waktu itu. Aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan! Kau... Mau memaafkanku, kan?"

Amber hanya diam, masih enggan menatap Giovanni. Giovanni sekali lagi mencoba merayu Amber dengan merentangkan tangannya hendak memeluk gadis itu, namun tangannya langsung di tepis kasar oleh Amber.

"Ayolah, sampai kapan kau akan marah padaku seperti ini?  Jangan seperti anak kecil!"

"Aku? Seperti anak kecil, katamu? Apa kau tidak menyadari sikapmu yang juga seperti anak kecil itu?! Kau tiba-tiba marah tanpa sebab dan menyakitiku seperti tadi siang, apakah itu bukan tindakan seperti anak kecil!?"

Kini Giovanni yang terdiam. Itu benar dia melakukan itu karena dia kesal, tapi kekesalannya bukan tanpa alasan. Semua itu karena Raja Delbert yang memancingnya. Giovanni tidak ingin berdebat lebih lama lagi dengan Amber, memutuskan menyerah dan diam saja.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now