Bagian 57 (END)

6.9K 170 45
                                    

Bangsa vampir akhirnya merasakan mendapat ratu baru yang awalanya sang ratu adalah manusia yang suka rela menjadi vampir demi untuk hidup selamanya dengan sang raja.

Amber duduk di samping Giovanni, di singgahsana ratunya. Acara pengangkatannya baru selesai beberapa menit lalu, sekarang mereka berdua menikmati melihat para tamu undangan berpesta.

Mata Amber kedapatan Axelle dan seorang gadis yang tidak asing baginya. Giovanni dan Amber berdiri ketika Axelle dan matenya mendatangi mereka. Rasa kagum di mata Axelle nampak jelas ia tujukan untuk Amber.

Giovanni menarik dan merengkuh pinggang Amber posesif dan menatap sinis Axelle. "Bisa kau kendalikan bola matamu? Atau perlu aku congkel dari tempatnya?"

"Oh, betapa kejamnya mulut penguasa baru ini. Mau berduel denganku untuk menunjukkan bola mata siapa yang lebih dulu hilang dari tempatnya?"

Perkelahian akan terjadi jika kedua pasangan mereka masing-masing tidak segera menghentikannya. Gracia menarik Axelle sedikit menjauh dari Giovanni, begitu pun Amber.

Amber menatap Giovanni dan Axelle bergantian lalu melayangkan omelan untuk keduanya. "Kalian berdua bukan lagi anak kecil yang bertengkar dengan alasan tidak penting! Kalian berdua pemimpin bangsa yang harusnya bisa saling berdamai!"

"Tapi vampir itu yang memulai duluan, Am! Hukum saja dia dengan tidak memberinya jatah seumur hidup!"

Giovanni mengeluarkan aura membunuhnya begitu pun Axelle yang mengeluarkan feromon Alphanya. Amber dan Gracia saling berpandangan lalu menarik tangan pasangan mereka masing-masing sebelum perkelahian tercipta. Beberapa tamu di dekat mereka, merasakan atmosfer tidak mengenakkan datang dari kedua pria berbeda jenis itu dan memilih menjauh.

Giovanni duduk kembali di singgahsananya, begitu pula dengan Amber. Tapi tatapan sengit masih terjadi antara Giovanni dan Axelle. Amber mendengus kesal, menarik dagu Giovanni agar menatapnya. Giovanni mengerutkan dahinya. "Kau mau menciumku?"

"Sembarangan!"

"Aku tahu, tidak perlu malu untuk memulainya. Ayo, aku akan memejamkan mata agar kau tidak malu."

Giovanni memejamkan matanya, menunggu benda kenyal mendarat di kening, pipi terlebih di bibir yang ia harapkan. Nyatanya, sentilan keras lah yang ia dapatkan. Giovanni membuka matanya dan menatap Amber tak terima.

"Ini bukan waktu dan tempat yang tepat!"

"Aha, kita hanya perlu pindah tempat."

"H--hey, bukan itu maksud--- ...!"

"Terlambat!"

Giovanni melahap rakus bibir Amber dan menindih wanita itu di atas ranjang kamar mereka. Ya, Giovanni membawa Amber dari singgahsana tadi ke kamar mereka dengan kekuatannya.

Giovanni menjauhkan wajahnya, mengusap bibir Amber yang berdarah akibat gigitannya. Giovanni menyeringai puas, sementara Amber menutup wajahnya. Giovanni membuka paksa gaun Amber dan bersiap malakukan aksi selanjutnya jikalau saja Diego tidak menganggunya.

Giovanni berdecih, segera bangkit dari atas tubuh Amber. Amber membenarkan pakaiannya. Giovanni berjalan ke arah pintu. "Para raja ingin menemuiku sebelum  mereka pulang. Aku akan menemui mereka, dan kau tetap lah di sini sampai aku kembali!"

"Biarkan aku ikut. Ini acara pengangkatanku, tidak pantas jika hanya kau saja yang ada di sana."

"Baiklah."

Giovanni menawarkan lengannya untuk digandeng Amber dan Amber mengaitkan lengannya dengan lengan Giovanni dengan senang hati. Mereka berjalan ke aula utama kastil, tempat diselenggarakannya acara dan pesta.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now