Bagian 15

3.9K 195 17
                                    

Saat ini Amber tengah menunggu Celine membukakan pintu untuknya. Ngomong-ngomong dia baru selesai berolah raga dan ia memutuskan berkunjung ke rumah temannya itu. Tak lama, muncul lah orang yang ia tunggu dengan muka bangun tidurnya.

Celine menguap dan mengucek matanya. Dia lalu menyuruh Amber masuk, meski tanpa ia suruh pun gadis itu pasti akan masuk. Celine kembali menutup pintu saat mereka berdua sudah berada dalam rumahnya.

Celine menatap heran Amber yang terlihat lebih ceria pagi ini. Celine duduk di samping Amber yang sedang bermain ponsel itu. Dirinya baru sadar kalau ada sesuatu yang baru yang dibawa temannya ini.

Celine tanpa sungkan-sungkan, mengambil ponsel dari tangan Amber yang berhasil membuat gadis itu terkejut. Celine melongo melihat benda yang berada di genggamannya itu. Matanya terlihat berbinar sekali dan tangannya membolak-balikkan ponsel itu. Lalu menatap Amber dengan terkejut, "kau dapatkan dari mana ponsel dengan merek sebagus ini, Amber!? Kau tahu, aku sangat memimpikan mempunyai ponsel ini! Banyak iklan yang mempromosikannya, salah satunya adalah aktor kesayanganku. Dan aku tidak menyangka, dirimu ternyata punya juga!"

"I--itu ... Emm ...."

"Cepat katakan padaku, apa bos mu itu sangat kaya sekali sampai gaji pertamamu pun bisa untuk membeli ponsel ini? Katakan Amber!"

"S--sebenarnya, bukan seperti itu. Ceritanya panjang, Celine."

"Ha? Tidak apa-apa. Kau ceritakan saja padaku."

Amber mengambil nafasnya terlebih dahulu, mengatur kegugupannya. Ia sudah mendapat alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan temannya itu, tapi ada satu yang sangat sulit ia ucapkan. Ponsel miliknya dibelikan oleh Axelle, dan mereka baru saja berdamai dari pertengkaran kemarin masalah pria itu. Jadi, dia tidak mungkin kan memberitahukan yang sebenarnya?

"Jadi, bos mu yang membelikan ini karena sudah tidak sengaja menjatuhkan ponsel lamamu?"

"Y--ya, begitulah kiranya. He he ...."

"Wow, luar biasa. Kalau itu aku, aku akan sering-sering membuatnya secara tidak sengaja menghancurkan benda milikku agar aku bisa mendapat ganti rugi yang lebih darinya, ha ha ha ...."

Amber menjitak pelan kepala teman satunya ini. Bisa-bisanya otaknya memikirkan hal seperti itu. Meskipun bosnya itu orang kaya, ia pikir cari uang itu mudah?

Celine hanya cengengesan tanpa merasa berdosa sama sekali. Gadis itu masih sibuk dengan ponsel baru milik Amber itu. Dia menjelajahi semua isinya, tapi Amber langsung mengambil benda itu lagi dari tangan Celine ketika gadis itu hendak membuka aplikasi Whatsapp.

Celine menaikkan satu alisnya menatap Amber. Amber pura-pura sibuk mengetik sesuatu pada ponselnya. Celine mengangkat bahu dan memasuki kamarnya untuk mengambil handuk. Amber menormalkan jantungnya, 'hampir saja! Jika aku tidak buru-buru tadi, dia pasti akan mengetahui kalau Axelle mengirim pesan padaku.'

Amber memainkan ponselnya sambil menunggu Celine selesai mandi. Dia ingin mengajak Celibe jalan-jalan ke taman. Tidak tahu mengapa di pagi ini dia ingin pergi ke tempat menyenangkan itu. Mungkin tempat itu sudah menjadi tempat favoritnya mulai sekarang.

Celine sudah siap dengan kaos lengan pendek dan celana pendek selututnya. Celine dan Amber berjalan menuju taman kota. Di tengah perjalanan, ponsel Celine bergetar dan ia menerima pesan.

Amber ikut menghentikan langkahnya dan menatap Celine yang tiba-tiba berhenti mendadak. Dia menatap heran gadis itu yang berekspresi aneh dengan memandangi layar ponselnya seperti itu. Dia takut bola mata temannya itu akan keluar jika gadis itu terlalu membukanya lebar.

"Ada apa, Cel? Ada sesuatu?"

" .... "

Amber gemas karena tidak mendapat jawaban dari mulut Celine. Amber mengintip layar ponsel gadis itu dan dia pun ikut terkejut juga. Di sana tertera nama Axelle yang di mana pria itu mengajak Celine untuk berkunjung ke pantai bersama dirinya.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now