Bagian 38

2.2K 97 8
                                    

Malam hari di wilayah bangsa vampir sungguh sangat menyeramkan bagi para bangsa immortal lainnya kecuali bangsa vampir yang sudah biasa hidup di sana. Amber duduk meringkuk di ujung ranjangnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia masih belum berhenti menangis. Ia terus berharap Giovanni akan datang menemuinya namun kenyataannya, Giovanni tidak kunjung juga menampakkan batang hidungnya lagi di depannya.

"Hiks... Giovanni. Kau ke mana sebenarnya?... Jangan tinggalkan aku sendiri... Hiks... Tolong kembali lah..."

Isak tangis memilukan kembali terdengar di kamar itu. Sampai salah satu pelayan memasuki kamarnya. Pelayan itu memanggil namanya yang membuat Amber langsung mengangkat kepalanya melihat pelayan itu.

"ISABELLE!"

"Ya, Nona Amber. Saya di sini untuk menemani anda."

Amber langsung memeluk pelayannya itu dengan erat. Isabelle menepuk lembut punggung Amber untuk menenangkan gadis itu dari tangisnya yang tak kunjung redah ini. Timbul rasa iba Isabelle melihat kondisi Amber sekarang.

"Nona, tolong berhenti menangis. Saya yakin, Prince tidak akan senang melihat anda yang seperti ini."

"Biarkan saja! Hiks... Dia yang membuatku seperti ini! Kenapa dia tidak datang menemuiku!"

"Nona, prince sedang sibuk dengan urusannya. Jika tidak, sudah jelas dia akan terus di sini menemani anda dan tidak akan pernah meninggalkan anda sendirian. Percaya padanya."

Amber melepas pelukannya pada Isabelle. Ia kembali meringkuk. Keadaan Amber sekarang sungguh sangat membuatnya kasihan, tapi ia juga tidak mampu berbuat apapun.

"Bolehkan saya tetap berada di sini untuk menemani anda? Jika anda mengizinkannya saja, nona."

"... Ya."

"Terima kasih, nona. Anda jangan bersedih lagi, ya. Saya akan selalu bersama anda. Anda tidak sendirian."

"Terima kasih, Isabelle. Kau... Kau... Hiks..."

Amber tak dapat bersuara lagi, dadanya terlalu sesak. Yang di butuhkannya sekarang tak lain adalah Giovanni saja. Terlalu banyak menangis membuat gadis itu tertidur dengan sendirinya. Isabelle membantu menyamankan posisi tidur Amber, kemudian pelayan itu duduk di samping ranjang Amber. Ia berjanji tidak akan membiarkan Amber sendirian selagi Giovanni belum kembali dan ia sendirilah yang akan mengurus segala keperluan Amber.

Di tempatnya Giovanni sekarang. Giovanni pergi seorang diri menuju kawasan para penyihir. Ia tidak perlu khawatir mendapat serangan karena bangsa vampir dan penyihir mempunyai hubungan baik.

Pemimpin bangsa penyihir menyambut kedatangan Giovanni dengan sangat sopan. Dylan Alcott nama pemimpinnya. Dylan membawa Giovanni memasuki ruangannya karena sebelumnya Giovanni meminta bicara berdua dengannya saja.

"Oh, Prince Giovanni. Apa terjadi sesuatu yang sangat serius sehingga membuat anda sendiri yang datang ke sini?"

"Aku mengiginkan beberapa penyihir terbaikmu untuk membantuku."

"Tentu saja saya akan mengirim mereka untuk membantu anda. Tapi kalau saya boleh tahu, atas dasar apa anda meminta beberapa penyihir terbaik kami untuk mambantu anda? Apakah terjadi perang antara kaum anda dan bangsa serigala itu lagi?"

"Tidak. Aku ingin mereka membantuku untuk membunuh raja vampir."

"APA!? TIDAK BISA! Saya tidak akan pernah membantu anda untuk alasan seperti itu!"

"Hey, aku belum selesai bicara. Dengarkan dulu penjelasanku!"

"Baik, baik. Saya harap anda punya alasan yang tepat untuk ini!"

AMBER and the vampire prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang