Bagian 27

2.5K 120 4
                                    

Amber mondar-mandir di kamarnya. Sesekali mulutnya terdengar mengeluarkan umpatan untuk Giovanni. Isabelle yang berada di sana hanya mampu menahan tawanya.

"Isabelle?"

"Iya, nona. Ada apa?"

"Di mana dia sekarang?"

"Prince Giovanni berada di ruangannya, nona. Prince sedang sibuk."

"Sibuk apa hingga membuatnya belum juga membawaku pulang!? Hari akan larut, sampai kapan lagi aku harus berada di sini?!"

"Mohon duduklah dulu, nona Amber. Prince Giovanni pasti akan mengantar anda pulang setelah dia sudah selesai dengan urusannya."

"Kau tentu tahu di mana ruangannya, kan? Cepat bawa aku kepadanya."

"Tapi, nona-"

"Tidak ada tapi! Cepat antar aku sekarang juga!"

"B-baik, nona. Mari ikuti saya."

Isabelle memandu Amber ke sebuah ruangan besar. Isabelle mengantarnya hanya sampai depan ruangan itu saja. Amber menatap pintu bercat coklat itu lalu berganti menatap Isabelle.

"Benar ini tempatnya?"

"Benar sekali, nona."

Ceklek...

DEG!

Pemandangan yang di luar dugaan Amber. Isabelle reflek menunduk dan memundurkan langkahnya. Amber mematung dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Giovanni tengah menghisap darah seorang wanita yang berpakaian sexy yang duduk di pangkuannya. Tanpa rasa malu, wanita itu menggerayangi dada Giovanni yang menghisap darahnya dengan rakus. Desahan halus keluar dari bibir wanita itu dan bunyi sedotan mengisi ruangan itu.

Tanpa berkata, Amber berlari kembali ke kamarnya dengan perasaan campur aduk. Isabelle langsung mengikutinya. Isabelle mencoba membijuk Amber yang mulai menangis.

"N-nona Amber, tunggu dulu! Nona-"

BRAK!

"... Hiks... Ugh..."

Amber bersandar di belakang pintu. Gadis itu terisak, menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Teriakan Isabelle dan ketukan pintu beruntun terus terdengar, namun ia tak mempedulikannya sama sekali.

Amber berdiri dan menghapus air matanya. 'Jika maksudmu tidak memperbolehkanku pulang hanya untuk melihatmu dengan perempuan lain?! Kalau begitu, aku akan mencari jalan pulangku sendiri!'

Amber berjalan menuju jendela. Dia menatap bawah jendela sedikit was-was. Kamarnya terletak cukup tinggi. Amber mencoba mencari ide untuk dirinya bisa turun. Akhirnya gadis itu mencoba menyambungkan selimut dan tirai-tirai jendela untuk ia jadikan tali.

Amber mengikat ujungnya ke kaki ranjang lalu satu ujungnya lagi, ia jatuhkan ke bawah. Amber naik ke tepi jendela dengan hati-hati dan berpegang erat pada tali kain-kain tersebut.

Dengan susah payah, akhirnya Amber berhasil menginjakkan kakinya di bawah. Tanpa membuang waktu lama lagi, Amber memulai misi kaburnya.

Dia tidak mempedulikan kondisi hutan yang lumayan gelap tersebut. Dia memanfaatkan cahaya bulan yang remang-remang, hingga sampailah dia di tengah hutan itu. Amber merasa kelelahan dan duduk di bawah salah satu pohon untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar.

"Aku haus sekali. Aku ingin sesuatu yang segar... Darah?! APA YANG AKU PIKIRKAN!? A-apa aku akan menjadi vampir...!?"

"Hanya karena aku mengigitmu, tidak membuatmu menjadi vampir. Omong kosong, dasar bodoh!"

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now