Bagian 41

2.3K 108 16
                                    

Amber mengangguk kecil tapi Giovanni dapat merasakan keraguan dalam anggukan gadis itu. Giovanni merendahkan tubuhnya hingga sejajar dengan tinggi Amber lalu memegang kedua bahu gadis itu. Giovanni menatap Amber dengan tatapan lembut.

"Dengar, kau tetap bisa pergi menemui ibumu di dunia manusia. Tapi kami bangsa vampir memiliki aturan yang melarang bangsa kami memiliki hubungan apapun dengan manusia. Kau paham maksudku, kan? Intinya kau harus memutus hubungan dengan ibu dan semua orang yang kau kenal."

"Tapi kenapa begitu? Kau vampir tapi menjalin hubungan denganku, jadi kau melanggarnya?"

"Aku tahu aku salah tapi aku terlanjur mencintaimu. Lagi pun, sebentar lagi kau juga akan menjadi bagian dari kami."

Amber diam. Giovanni menunggu respon gadis itu. Amber melepas tangan Giovanni yang memegang bahunya lalu duduk di ranjangnya. Giovanni menatap Amber merasa kasihan. Ia tahu bagaimana sedihnya Amber saat dirinya harus berpisah dengan orang-orang tersayangnya demi hidup dengannya.

Giovanni meninggalkan Amber sendirian di kamarnya agar gadis itu dapat memikirkan keputusannya. Ia sangat mencintai Amber, ia ingin membuat Ambernya bahagia. Akan tetapi, ia belum siap jika keputusan yang di ambil Amber nanti akan terbalik dengan apa yang ia harapkan.

Malam ini di habiskan Giovanni dengan berdiam diri di ruangannya, tanpa memeluk Ambernya. Berulang kali pria itu menghela nafas gusar. Ia gelisah, sangat gelisah dengan keputusan Amber nanti.

PAGI HARINYA~

TOK TOK TOK...

Bunyi ketukan dari orang di luar ruangannya membuat Giovanni membuka matanya. Dia tidak tidur tapi dia hanya mengistirahatkan matanya dan mencoba menenangkan pikirannya yang kacau juga hatinya yang gelisah.

"Masuk."

CEKLEK!

Amber memasuki ruangannya, lalu melihat gadis itu menyuruh Isabelle untuk pergi. Amber menutup pintu dan berjalan mendekati Giovanni yang menyandarkan tubuhnya ke kursi kerjanya. Giovanni menatap Amber dari atas hingga bawah dan tersenyum bangga. Dia pun berdiri dan menghampiri gadis itu. 'Hah, dia selalu cantik dalam keadaan apapun!"

"Selamat pagi, ratuku~"

Giovanni mengecup kening Amber. Amber menatap kedua mata Giovanni, begitu pula Giovanni. Mereka saling menatap beberapa lama hingga Amber mengalihkan pandangannya lebih dulu.

"Aku sudah mengambil keputusan."

DEG!

Dada Giovanni rasanya mendapat serangan mendadak. Giovanni tetap mencoba memasang senyum di wajahnya meskipun terlihat sekali dia sangat gelisah. Giovanni membawa Amber ke dalam pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di sela leher gadis itu.

"Katakan."

"Aku..."

"Ya?"

"Aku..."

"Ya?"

"Ck, kapan aku bisa mengatakannya saat kau menjawabku terus! Diamlah dulu!"

"Eh, ha ha... Maafkan aku. Lanjutkan!"

Giovanni dapat merasakan Amber menarik nafas dalam. Giovanni pun semakin mengeratkan pelukannya dan semakin dalam menyembunyikan wajahnya membuat Amber menggeliat geli. Ia mencoba mendorong wajah Giovanni yang menempel di lehernya dan memegang sisi wajah Giovanni dengan kedua tangannya. Kini wajah mereka saling berhadapan. Amber memasang senyum manisnya membuat semburat merah samar muncul di wajah Giovanni.

"Aku akan hidup denganmu dan siap untuk memutuskan hubungan dengan ibu juga orang-orang yang selama ini aku kenal."

Giovanni membulatkan matanya, merasa tidak percaya dengan barusan yang ia dengar dari mulut Amber. Giovanni mengerjapkan matanya beberapa kali. Amber sampai cekikikan melihat respon Giovanni.

AMBER and the vampire prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang