Bagian 14

3.9K 180 3
                                    

Axelle keluar lebih dulu, lalu membukakan pintu untuk Amber. Pria itu menggandeng tangan Amber memasuki toko ponsel tersebut. Axelle menyeret Amber ke tempat di mana hanya ponsel dengan harga yang sangat mahal saja yang dipajang di etalase.

Amber menatap penuh tanya pada Axelle yang sayangnya Axelle tidak menatapnya balik karena pria itu sibuk memilih. Terlihat wajah pria itu serius memperhatikan deretan ponsel bermerek itu dan membaca keterangan di setiap ponsel tersebut. Axelle tersenyum ketika berhasil menemukan satu ponsel yang menarik minatnya dan pasti Amber juga menyukainya.

"Aku mau ambil satu yang itu, cepat bungkus untukku."

"Baik, Tuan. Akan saya siapkan, mohon tunggu sebentar."

Penjual itu membungkus sesuai apa yang dipesan Axelle. Amber menatap Axelle dan dibalas pria itu hanya dengan senyuman kecil. Amber berdehem pelan dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. 'Apa yang dilakukan pria ini sebenarnya? Dia sudah punya ponsel tapi mau beli lagi, dasar tukang boros!'

"Ini Tuan, silakan bayar pesanan anda di kasir sebelah sana."

"Ya, terima kasih."

Axelle menarik tangan Amber menuju ke tempat kasir itu. Axelle mengeluarkan kartu ATM warna hitam dari dompetnya. Amber kebingungan saat Axelle mengeluarkan kartu yang berbeda warna dari punyanya Celine yang pernah ia lihat.

Axelle menarik dirinya lagi untuk keluar toko dan memasuki mobilnya kembali. Di dalam mobil, Axelle langsung menyerahkan bingkisan berisi ponsel yang tadi mereka beli kepada Amber. Amber kebingungan, tidak langsung menerima bingkisan itu.

Axelle gemas dengan tingkah polos Amber. Axelle meraih tangan gadis itu dan menyerahkan bingkisan tersebut. Amber menatap bingkisan di tangannya bergantian menatap Axelle. "Ini ... Untukku?"

"Iya. Kau pikir untuk siapa?"

"Ta--tapi, ini mahal sekali. Aku tidak punya uang untuk menggantinya. Aku tidak bisa menerima ini!"

Amber menyerahkan bingkisan itu kembali ke pangkuan Axelle dan hampir saja terjatuh. Axelle menatap tajam Amber, entah kenapa tiba-tiba Amber terlihat ketakutan melihat tatapan yang cukup menusuk itu. Gadis itu menundukkan kepalanya.

"Ini perintah! Aku membelikan ini untukmu, kalau kau tidak mau ambil lalu siapa?! Baiklah, akan aku buang saja kalau begitu!" Axelle hendak membuka pintu mobil, buru-buru Amber menggentikkan pria itu. Amber meraih lengan kekar Axelle yang dibalut jas hitam itu. Axelle menatap tangan Amber yang menyentuh lengannya, Amber langsung menarik tangannya kembali.

"Jangan membuangnya, aku mohon! Baiklah, baik. Aku akan mengambilnya untukmu. Aku akan menabung dari gajiku untuk mengganti uangmu nanti."

"Cih, memang benar lebih baik aku buang saja benda ini!"

" ...!"

Axelle keluar dari mobilnya dengan cepat sebelum gadis itu menghentikannya lagi. Amber mengikuti Axelle keluar dari mobil melalui pintu pengemudi, tetapi kakinya tersangkut pada rem mobil dan dirinya hampir saja terjatuh jika tidak Axelle tahan tubuhnya.

Posisi mereka sekarang adalah Amber yang berada dipelukan Axelle dan tangan Axelle yang menahan bahu gadis itu. Axelle sendiri diam mematung, jantungnya sudah berdebar tidak karuan. Dia berdoa agar Amber tidak bisa mendengarkan nada jantungnya saat ini, menurutnya ini sangat memalukan.

Namun sayang sekali, Amber yang masih bersandar di dadanya bisa mendengar detak jantung pria itu yang cepat. Amber membenarkan posisinya dan berdiri tegak. Axelle memasang muka datarnya dan pura-pura tidak mempedulikan hal yang baru saja terjadi.

"Ekhem, hati-hati!"

"T--terima kasih ...."

Mereka berdua saling terdiam. Axelle membuang mukanya ke lain arah sedangkan Amber yang mukanya masih memerah tidak berani menatap Axelle. Tangannya mengambil paksa bingkisan yang di tangan Axelle dan menyembunyikan di balik tubuhnya. Axelle tersenyum samar.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now