Bagian 12

4.7K 210 25
                                    

Axelle menghentikan mobilnya ketika sampai di tempat tujuan. Amber keluar dari sana lebih dulu dan membukakan pintu untuk Axelle. Axelle hanya terkekeh melihat tingkah gadis itu. Jika biasanya sang pria lah yang membukakan pintu untuk sang wanita, tapi ini justru terbalik. Amber menarik tangan Axelle menuju depan pintu rumah itu.

Gadis itu mengetuk pintu rumah Celine beberapa kali tapi sang empu yang berada di dalam tidak memberi respon. Dia lalu menatap Axelle dan memintannya untuk berteriak memanggil Celine. Dia yakin dengan ini Celine akan segera membukakan pintu untuk mereka.

Teriakan pertama dari Axelle masih belum mendapat respon juga. Mereka terus mencoba, tapi kini Axelle menambahkan bumbu-bumbu rayuan di dalamnya. "NONA CELINE, MAUKAH KAU PERGI BERKENCAN DENGANKU? AKU MENUNGGUMU DARI TADI!"

Amber reflek menatap Axelle horor dan dibalas Axelle dengan cengiran kudanya. Dia berbisik pada Amber, "Begini lah cara orang merayu seorang gadis yang sedang merajuk. Kau pun bisa meniru ini pada pasanganmu nanti."

"Dan hanya orang tidak waras saja yang akan melakukan itu!"

Terdengar bunyi kuncian terbuka dari dalam rumah itu. Celine keluar dengan muka masam. Saat dia tahu di depan rumahnya terdapat Amber juga, Celine langsung membalikkan tubuhnya dan hendak menutup kembali pintu rumahnya. Tapi sebelum itu terjadi, Axelle menahan terlebih dulu pintu tersebut. "Kenapa terburu-buru, Nona Celine. Kau tidak mau bertemu denganku?"

"Bukan denganmu, tapi dengan orang itu!" Celine melipat tangannya di depan dada dan memalingkan mukanya. Amber menunjuk dirinya sendiri. Axelle memberinya tatapan bertanya.

Amber mendekati Celine dan menyeretnya memasuki rumahnya, diikuti Axelle di belakang mereka. Celine duduk di kursi panjang bersama Axelle sedangkan Amber berdiri di hadapan mereka berdua. Dia lebih fokus kepada Celine saja yang masih enggan menatap dirinya.

Amber menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, dia bingung harus memulainya dari mana. Amber berjongkok di depan celine dan menggenggam tangan gadis itu. Dia menatap intens Celine. "Maafkan aku, Celine. Aku baru sadar apa yang membuatmu kesal padaku. Tapi apa yang kau lihat tadi di supermarket tidak lah seperti apa yang kau pikirkan! Kau tidak mau berbicara padaku ataupun membalas pesanku, jadi lebih baik aku membawa sumber masalah kita ke sini."

"Sumber masalah katamu?! Aku ... Sumber masalah kalian ...!?"

"Sstt, kamu diam dulu. Nanti ada sesi untukmu berbicara. Sekarang biarkan aku fokus!"

Axelle kembali diam, dia menyimak apa yang akan Amber katakan selanjutnya. Dia juga terlalu ingin tahu dengan masalah kedua gadis ini yang melibatkan namanya.

"Aku tahu kau mungkin saja tadi melihatku dekat dengan dia, kan? Tapi semua itu tidak seperti yang kau pikirkan!"

"Tentang ciuman kalian kemarin, bisa kah kau menjelaskan semua itu padaku!?"

Amber dan Axelle lantas terkejut  dengan ucapan keras Celine yang lumayan cempreng menurut mereka. Amber sampai mengelus dadanya dan Axelle menggosok telinganya setelah mendengar suara yang sangat keras di sampingnya. Karena dia werewolf jadi indra pendengarannya lebih tajam apa lagi dari jarak sedekat ini. Gendang telinganya hampir pecah saat tiba-tiba diberi suara secempreng itu.

"C--ciuman ...? Apa maksudmu, Celine?"

"Jangan kau pikir aku tidak mendengar apa yang pria buaya ini bisikan padamu. Asal kau tahu, bisikannya itu tidak seperti bisikan. Suaranya bahkan terdengar olehku yang cukup jauh dari tempat kalian!"

'Sialan, dia menyebutku buaya! Aku Alpha, seorang Alpha Werewolf yang terhormat. Berani sekali dia menyamakan diriku dengan buaya?!' batin Axelle yang kini melotot tak terima dirinya dikatakan seperti itu oleh gadis di sampingnya ini.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now