Bagian 18

3K 152 18
                                    

Hari minggu, hari yang ditunggu-tunggu oleh gadis pemilik nama Celine Robert. Sesuai ajakan dari Axelle, dia dan Amber akan pergi ke pantai pagi ini. Dia sudah tidak sabar menantikan hari ini tiba, bahkan ketika tidur pun dia sudah bermimpi bermain di pantai dengan pria itu.

Karena mereka akan menginap, jadi Celine membawa beberapa pasang baju. Gadis itu meraih ponsel yang sedari semalam ia isi daya. Gadis itu mulai mengetikkan sesuatu di sana. Tak lama balasan muncul di layar ponselnya.

Amber sendiri masih sibuk memasak untuk camilan mereka nanti ketika tiba di pantai. Tadi malam dia sempat melihat video orang-orang sedang melakukan piknik di pantai. Banyak camilan yang mereka bawa, jadi dia berinisiatif untuk membuatnya. Setelah mendapat pesan dari Celine yang memberitahu bahwa dirinya sudah bersiap-siap. Amber mulai sedikit tergesa-gesa, dikarenakan dia masih belum menyiapkan bajunya sendiri.

Acara masaknya pun selesai. Amber mendiamkan sebentar makanan yang masih panas itu di atas piring lalu meninggalkannya untuk bersiap-siap. Hanya menyiapkan keperluannya saja.

Ponselnya berdering dan muncul nama Celine di notifikasi pesannya. Gadis itu mengatakan akan segera menjemputnya bersama Axelle. Amber memasukkan semua makanan ke dalam tas kecilnya lalu menuju keluar rumahnya.

Tak jauh, dia melihat mobil Axelle yang sangat ia kenal. Gadis itu mengunci pintu rumahnya dan melambaikan tangan kepada mereka. Celine yang duduk di kursi depan, membuka kaca mobil dan menyapanya. "Sudah siap untuk perjalanan tiga jam kita?"

"Tentu saja."

"Kalau begitu cepatlah masuk."

Amber membuka pintu mobil itu tapi sebelumnya ia meletakkan semua barang-barangnya di bagasi mobil. Amber mengembangkan senyum manisnya yang Axelle tak sengaja lihat dari kaca sepion. Tanpa sadar, Axelle juga ikut mengembangkan senyumnya.

"Ayo, gadis-gadis ... Kita berangkat!"

"YEAH!"

Di mobil, tidak ada percakapan antara mereka bertiga. Mereka sudah melakukan perjalan ini selama satu jam. Celine yang sudah tertidur, Amber yang melihat pemandangan luar dari kaca mobil, dan Axelle? Pria itu sesekali melirik Amber.

Di saat Amber mengalihkan pandangannya, tak sengaja mereka saling menatap. Amber langsung mengalihkan tatapan matanya dari tatapan mata Axelle.

Amber kaget lantara mobil yang dinaikinya tiba-tiba berhenti. Terlebih lagi bukan di tempat tujuan mereka. Amber menatap Axelle yang mulai turun dari mobil dan berjalan ke depan pintu di sampingnya. Pria itu membuka pintu mobilnya dan menyeret Amber keluar. Amber bengong, gadis itu menatap tangannya yang ditarik Axelle menuju ke bawah sebuah pohon yang berbunga lebat.

"Kau suka?"

"Ha?"

"Bunganya. Kau suka? Lihatlah, bunga-bunga ini terbang tertiup angin seperti hujan bunga."

"Em, ya. Axelle, mengapa kita berhenti di sini?"

"Aku hanya ingin."

"Itu bukan sebuah alasan. Ayo, kita lanjut lagi perjalanannya. Aku sungguh tidak sabar untuk seger sampai di sana, kau tahu?"

"Aku juga ...."

"Ka--- ...!"

Axelle melahap bibir Amber dan mendorong tubuh gadis itu hingga punggungnya menabrak pohon di belakangnya. Akibat benturan tadi, bunga-bunga di pohon tersebut semakin banyak terjatuh di atas mereka.

Axelle memejamkan matanya menikmati bibir gadis itu. Amber tidak bisa melawan, dirinya tiba-tiba membeku. Dia terlalu terkejut dengan tindakan tiba-tiba Axelle. Beberapa detik gadis itu akhirnya mulai memberontak, namun tangannya langsung ditahan oleh Axelle di atas kepala.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now