Bagian 30

2.6K 120 1
                                    

Amber membuka matanya perlahan. Dia menemukan dirinya berada di ruangan yang gelap. "Di mana aku?"

Amber melihat ke pintu. Dia mencoba membukanya, namun pintunya terkunci. Amber mulai ketakutan dan menangis. Pintu terbuka dan muncul lah seorang wanita yang menatapnya tajam.

"Aku tidak tahu kenapa Theodore membuang-buang waktunya membawa manusia lemah dan tidak berguna sepertimu ke sini!"

Lalu, datang lagi seorang pria dari belakang tubuh wanita itu. Pria yang memakai jaket kulit coklat dan celana panjang hitam juga menatap dirinya tajam.

"Kau tahu bagaimana aku sangat mengabdi pada pack ini. Jika ada sesuatu yang akan menganggu ke damaian di sini, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisinya!"

Setelah mengucapkan kata itu, kedua orang tersebut pergi meninggalkan tempat itu. Amber meringkuk ketakutan. 'Gio, di mana kau... Aku takut! Datang dan selamat kan aku dari sini, Gio...'

MALAM HARINYA~

Di sebuah rumah, terlihat hanya dua orang kakak beradik yang sedang makan malam di dapur. Gracia menatap adiknya yang makan masakannya dengan lahap.

"Pelan-pelan saja makannya."

"He he, iniw ewnak!"

"Tentu saja, kakak yang masak!"

Gracia menyombongkan dirinya. Sang adik tidak mempedulikannya dan terus melanjutkan makannya. Setelah selesai acara makan malam mereka, Gracia menyuruh adiknya belajar. Adiknya menurut dan masuk ke kamarnya. Gracia membereskan sisa makan mereka dan masuk ke kamarnya juga.

Mereka makan malam cukup telat karena Gracia ketiduran cukup lama setelah kejadian yang menimpanya tadi di hutan. Gracia membaringkan tubuhnya ke kasur. Tubuhnya lelah tidak tahu mengapa. Saat ini dia hanya ingin melanjutkan tidurnya.

Gracia mencari posisi yang nyaman untuk ia tidur. Memejamkan matanya dan langsung memasuki dunia mimpinya yang mungkin tidak akan terjadi di dunia nyatanya.

Sosok seorang pria, masuk perlahan dari jendela kamar Gracia. Axelle lah pelakunya. Pria itu menatap wajah damai Gracia yang tertidur. Axelle berjalan ke tempat kosong di belakang tubuh gadis itu dan membaringkan tubuhnya pula di sana.

Axelle memeluk tubuh kecil Gracia dari belakang. Axelle menyesap aroma mawar bercampur Vanilla yang di hasilkan oleh Gracia. Aroma yang membuatnya candu yang hanya bisa dia cium karena hubungan mate antara mereka.

Gracia bergerak tak nyaman dalam tidurnya. Saat Gracia hendak membalikkan tubuhnya ke posisi yang lain, Axelle langsung menahannya. Gracia sadar akan kehadiran seseorang di kamarnya, langsung membuka matanya.

Dia meraba sesuatu yang melingkari perutnya dan hembusan nafas di lehernya. Gracia merinding. Dia tidak berani bergerak maupun melihat sosok di belakangnya.

"Kau berniat menggodaku, ya? Aroma mu sangat harum sekali..."

Gracia terkejut dengan suara yang ia kenal mirip dengan sosok yang di hutan tadi. Gracia memberontak, namun di tahan sekali lagi oleh Axelle. Axelle menggeram pelan membuat tubuh Gracia mengigil.

"Jangan membuat pertahananku runtuh, atau aku akan benar-benar melahapmu saat ini juga! Cukup diam!"

Gracia seketika itu berhenti memberontak setelah mendengar kata-kata Axelle yang akan melahapnya. Gracia mencoba menutup matanya lagi dan mencoba tidur meskipun perasaanya was-was.

Axelle merasakan gadis dalam rengkuhannya sudah berhenti memberontak dan deru nafasnya pun tenang. Axelle bangkit dan memperhatikan wajah Gracia sekali lagi sebelum dirinya pergi dari sana.

AMBER and the vampire prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang