Bagian 45

2.2K 101 6
                                    

"Aku mau."

DEG!

Giovanni langsung berbalik menatap Amber dengan wajah tidak percayanya. Amber berdiri dan berjalan pelan mendekatinya lalu tersenyum tulus. Giovanni masih menatapnya tidak percaya dan sekali lagi Amber meyakinkan pria itu.

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

"Katakan saja, sayang!"

"Kau dulu mengatakan akan membunuh siapapun yang berani menghinaku jika aku menjadi ratu vampir dengan statusku yang masih menjadi manusia. Tapi, kenapa sekarang kau berubah pikiran?"

"Aku ingat dengan perkataanku itu. Tapi setelah aku pikir dua kali, aku berubah pikiran. Usia manusia hanya sebentar, berbeda dengan makhluk supernatural seperti kami. Kau tidak akan bisa menemaniku selamanya selagi kau masih menjadi seorang manusia."

"Oh, aku mengerti sekarang. Kalau begitu, aku akan hidup abadi selamanya bersamamu?"

"Tentu saja!"

Giovanni tidak dapat menahan rasa bahagia yang membuncah hatinya, memeluk Amber sangat erat hingga membuat gadis itu kehabisan nafas. Amber mendorong kuat Giovanni agar membiarkannya bernafas.

"Kau mau membunuhku?!"

"M-maafkan aku. Aku hanya merasa sangat bahagia! Boleh aku menciummu?"

Amber mengerutkan alisnya, meminta izin untuk menciumnya? Tidak biasa bagi pria itu meminta izin dulu padanya. Melihat anggukan kecil Amber, Giovanni langsung menyambar bibir gadis itu. Mengulumnya dengan  penuh perasaan. Amber mengalungkan lengannya ke leher Giovanni dan menikmati ciuman mereka.

Giovanni menjauhkan wajahnya. Amber membuka matanya, melihat tepat kedua nata Giovanni yang terpancar kebahagiaan itu. Mereka mengamati wajah satu sama lain hingga ketukan pintu membuyarkan semuanya.

"Ini aku, Diego. Aku yakin kau ada di dalam sana, Gio. Cepat keluar, aku ingin bicara padamu!"

Giovanni mendengus, merasa kesal dengan Diego yang sudah mengganggu momennya dengan Amber. Giovanni dengan tidak ikhlas, keluar dari kamar. Amber hanya terkekeh kecil melihat raut muka kesal pria itu.

Giovanni menutup pintu di belakangnya dan bersedekap dada. Giovanni menatap Diego dengan malas. Diego pun melakukan hal sama sepertinya.

"Jangan meniruku! Apa yang kau inginkan?!"

"Kenapa kau marah begitu padaku? Aku datang ke sini karena tuan Delbert ingin bertemu denganmu."

"Raja bangsa siren? Kenapa dia ingin menemuiku?"

"Mana aku tahu! Kenapa tidak langsung ke sana dan bertanya sendiri padanya? Dia sudah ada di ruang pertemuan, menunggumu."

"Mendadak sekali. Harusnya dia mengirim surat dulu padaku. Dia benar-benar mengacaukannya!"

"Mengacaukan apa? Memangnya apa yang sedang kau lakukan?"

"Bukan urusanmu! Makanya cepat cari pasangan agar tahu apa saja yang biasa para pasangan lakukan, tidak hanya jadi pengganggu saja!"

Diego mengepalkan tangannya lalu menatap tajam Giovanni sebelum meninggalkannya. Giovanni menatap kepergian Diego dengan heran. 'Apa yang terjadi padanya? Tidak biasanya dia diam saja mendengar ejekan yang ku lontarkan untuknya?'

Giovanni kembali memasuki kamar dan menghampiri Amber yang tampak sedang berdiri di dekat jendela. Giovanni berdiri di belakang gadis itu dan melingkarkan lengan kekarnya ke perut Amber.

"Sudah selesai urusanmu dengan Diego?"

"Belum karena aku masih harus bertemu dengan raja bangsa siren. Dia sudah menungguku di ruang pertemuan."

AMBER and the vampire prince (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora