Bagian 56

3K 106 13
                                    

Sudah satu bulan sejak Amber memilih hidup menjadi vampir. Sudah cukup waktu baginya untuk beradaptasi menjadi vampir meskipun dia masih belum terlalu bisa mengontrol hausnya. Alhasil, Giovanni tidak bisa jauh dari gadis itu dalam kurun waktu lama. Amber sudah minum darah Giovanni begitu pun Giovanni juga sudah meminum darah Amber. Kini mereka menyiapkan acara untuk pengangkatan Amber menjadi ratu baru bangsa vampir, menjadi pendamping Giovanni seumur hidup.

Posisi keduanya saat ini berada di dunia manusia. Tepatnya Giovanni yang memaksa Amber untuk pergi ke sebuah toko baju khusus wanita. Amber sempat melayangkan protes perihal ini, karena gaun miliknya yang dibelikan pria itu ketika acara pengangkatan Giovanni menjadi raja masih ada dan tersimpan rapi di lemari.

"Gio, sangat sayang dengan gaun yang dulu kau belikan untukku yang menganggur di lemari karena aku belum memakai semuanya!"

"Bisakah kau diam dulu? Aku sibuk memilih gaun yang cocok untukmu. Aku ingin ratuku terlihat cantik di acaranya nanti."

"Tapi, Gio---"

"Lihat, aku rasa ini cocok untukmu!"

Amber memutar bola matanya malas. Posisi mereka tertukar, harusnya Amber sebagai wanita lah yang memilih baju sedangkan tugas pria saat mengantar pasangannya belanja adalah dengan terus mengeluh. Amber mengiyakan semua gaun yang ditawarkan Giovanni padanya, hasilnya mereka membeli lima pasang gaun dengan model dan warna yang berbeda.

Mereka kembali ke kastil saat matahari tenggelam. Giovanni melempar Amber ke tempat tidur, membuat wanita itu menjerit kecil. Giovanni menyeringai di atasnya. "Aku ingin kau, Amber. Katakan, kau menginginkanku juga, kan?"

Amber mengangguk malu-malu. Giovanni mulai melakukan aksinya. Amber menjalin rambut Giovanni dengan jari-jarinya, tidak dapat menahan hasrat. Giovanni menggoreskan taringnya di sepanjang leher Amber. Amber semakin tenggelam ke dalam kenikmatan.

Beberapa jam kemudian, mereka tidur berpelukan. Giovanni mencium lama kening Amber yang memejamkan mata. Amber membuka kembali matanya, terjerat pesona Giovanni yang tersinar cahaya matahari.

"Sudah pagi, kau tidak ingin bangun dan mandi?"

"Kita melakukannya sepanjang malam hingga menjelang pagi, aku butuh banyak istirahat. Sebaiknya kau mulai bekerja, aku yakin Diego sudah mengumpat banyak padamu!"

"Dia sudah melakukan itu sejak kemarin malam. Biarlah, dia bisa mengatasi pekerjaanku sendirian."

"Kau raja yang tidak bertanggung jawab!"

"Biar saja. Waktu denganmu lebih penting dari apapun di dunia ini!"

Amber bangkit duduk, menarik selimut yang dipakai mereka berdua untuk menutupi tubuhnya. Sekarang kamar mandi sudah tersedia di kamar mereka, tidak perlu pergi ke luar untuk menuju tempat pemandian.

"Kau bilang kau lelah, kan? Kenapa tidak melanjutkan tidur dipelukanku lagi?"

"Jika aku melakukan itu, kau tidak akan bangun dan bekerja!"

"Ck, kau merusak suasana sekali!"

Giovanni ikut bergabung mandi bersama Amber. Selang beberapa menit mereka keluar dalam keadaan segar. Giovanni sudah pergi ke ruangannya sedangkan Amber masih di dalam kamar mereka.

Ponselnya memang ada tapi sudah lama sekali tidak ia gunakan jadi layarnya pun tidak dapat menyala. Amber mendengus, merasa bosan. "Elena ...ya, aku akan mengajak Elena jalan-jalan di dunia manusia saja!"

Amber bergegas pergi ke kamar Diego dan Elena. Amber tahu Diego masih ada di dalam kamar itu jadi dia tidak berani langsung masuk ke sana. Amber mengangkat tangannya, mengetuk pintu kamar tersebut dan menunggu sang empu membukakan pintu untuknya. Rupanya Elena lah yang membukakan pintu untuknya. Wanita itu terkejut melihat Amber di depan kamarnya. "Ratu, anda memerlukan sesuatu?"

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now