Bagian 36

2.2K 113 12
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu bangsa werewolf akhirnya telah datang yaitu hari pernikahan Alpha mereka. Kehadiran seorang Luna, menjadikan harapan besar bagi mereka untuk kejayaan bangsa werewolf. Akan tetapi, bagi seseorang yang tahu kalau Luna mereka bukanlah yang sesungguhnya yang seharusnya menjadi Luna, menunggu kehancuran bangsa mereka oleh Moongoddess.

Altar pernikahan telah siap. Para tetua yang sebenarnya tak menyetujui pernikahan ini, mau tak mau harus hadir menjadi saksi pernikahan Alpha mereka. Para warga pack juga sudah antusias menunggu di depan gerbang pack house yang sudah di dekorasi sedemikian rupa dalam semalam saja.

Di sebuah kamar, terlihat Amber yang sudah siap. Alice sampai tidak berkedip melihat sosok menakjubkan di depannya ini. Amber juga tak hentinya melihat penampilannya di cermin.

'Pernikahan ini akan sempurna apabila dia adalah Giovanni. Nyatanya, Giovanni tidak segera membawaku pergi dari sini sebelum hari ini datang. Apakah aku telah melakukan kesalahan dengan mencintai seseorang yang mungkin sudah tidak mencintaiku lagi?'

Raut kesedihan tak lepas dari wajah Amber. Namun berhasil ia tutupi dengan senyum palsunya. Ia ingat tujuannya ia menikah ini adalah demi temannya, bukan yang lain.

Beatrice datang ke kamarnya, mengatakan acara akan segera di mulai. Wanita itu juga sempat terperangah sebentar melihat sosok Amber berbalut gaun pengantin itu.

Dua pelayan berdiri di belakang Amber, membantu membawakan gaun panjang Amber. Amber menggenggam bunga di tangannya dan mulai berjalan keluar mengikuti Beatrice. Di sepanjang jalannya, sudah di sediakan karpet merah.

Mereka telah sampai di altar pernikahan. Axelle ternyata sudah menunggunya di sana. Axelle sendiri terlihat sangat gagah dengan baju pernikahan di dominasi dengan baju kebesarannya.

Bisikan demi bisikan mulai terdengar setelah kedatangan Amber di sana. Axelle tak hentinya menatap paras Amber bak dewi tersebut yang mulai mendekati tempatnya.

Jantung Axelle semakin terpacu ketika ia bisa melihat dengan dekat Amber yang sudah berdiri menghadapnya. Amber menundukkan kepalanya. Axelle mengangkat lembut dagu gadis itu hingga menatapnya. Amber langsung memalingkan mukanya, enggan menatap Axelle.

"Lebih baik kau jaga sikapmu selama acara ini berlangsung. Jangan berani kau membuat masalah, atau kau akan merasakan akibatnya!" Bisik pria itu. Amber menelan ludahnya dengan susah payah.

Setelah semua siap, para tetua mulai melakukan ritual pernikahan. Sampai pada waktunya di mana sang Alpha harus menandai pasangannya dengan mengigit pada tengkuknya.

Axelle menarik pinggang Amber semakin menempel padanya. Ia mulai mendekatkan kepalanya ke tengkuk gadis itu. Sebelum itu, ia sengaja menggoda Amber dengan menciumi area leher gadis itu yang berhasil membuat Amber mengerang kecil.

"Rilex, Am. Aku akan lembut melakukannya. Cakar punggungku jika kau tidak tahan."

Amber mengangguk lemah. Ia mulai menutup matanya rapat-rapat. Ia tidak mengharapkan lagi Giovanni datang menolongnya lagi karena setelah ia di tandai, maka ia seutuhnya akan menjadi milik pria ini.

'Aku tidak mengiginkan ini, aku tidak ingin pernikahan ini! Aku tidak mencintainya, aku tidak bisa menikah dengannya!'

"Aku mulai. Tenang..."

Axelle membuka mulutnya. Taringnya mulai memanjang. Ia mulai mencari tempat yang tepat di tengkuk Amber untuk ia menancapkan taringnya. Ia harus berhati-hati dalam mengukir tanda kepemilikkannya atas gadis itu.

BRUAK! DUAR!

Semua orang terkejut begitupun Axelle dan Amber. Pintu besar aula pernikahan itu roboh lalu kemunculan Giovanni membuat mereka semua bersikap waspada. Amber membulatkan matanya tak percaya dengan kedatangan Giovanni yang sudah lama ia nantikan, akan tetapi berbeda dengan Axelle yang sekarang mulai tersulit emosi. Cakar di mulai memanjang dan ia menatap tajam Giovanni.

AMBER and the vampire prince (END)Där berättelser lever. Upptäck nu