07-[MPI]

15K 1.5K 44
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


*****

"Yang, ngapain sih mondar-mandir mulu daritadi? Mending duduk sini." Gentala menepuk tempat kosong di sofa, tepat di sampingnya.

Sejak pulang sekolah, sekitar lima belas menit lalu Ayumi terus mondar-mandir di ruang tamu sambil menggigit ujung jari telunjuknya. Gadis itu terlihat sangat gelisah.

"Motor gue Ta, kalau ada yang ngambil gimana?" Ayumi menatap Gentala bersidekap dada.

"Mana mungkin ada yang ngambil, itu satpam bejibun depan gerbang lo kira kerjanya ngapain? Main gapleh?" Balas Gentala.

Jadi, ceritanya mereka pulang cepet hari ini karena sakit perut Ayumi yang sembuh-sembuh. Gentala akhirnya lapor ke guru piket dan izin ikut pulang buat jagain Ayumi. Kok bisa diizinin? Yaiya, lah! Ponakan ketua yayasan gitu, loh. Jadinya, gurunya iya-iya aja gak banyak tanya.

Cuman, masalahnya Gentala minta supir buat jemput, kan kasihan Ayang masa lagi sakit diajak panas-panasan. Alhasil, motor Gentala dan Ayumi ditinggal di sekolah dan belum diambil.

"Tapi tetep aja, gue takut kalau nanti motor gue diapa-apain gimana? Tau sendiri gue lagi dimusuhin sama satu sekolah! Pokoknya awas aja kalau motor gue kenapa-kenapa, gue mau pulang ke rumah bunda!" Ancam Ayumi.

"Lah kok gitu? masa gue jadi duda cuma perkara motor doang, gak lucu banget. Motor kayak gitu banyak kali, ntar kalau ilang gue beliin lagi, sama pabrik-pabriknya kalau perlu."

"Itu motor berharga buat gue! Asal Lo tau gue beli motor itu nabung sampai sembilan tahun!"

"Buset kek mau naik haji."

"Ish! Serius!" Ayumi mencubit pinggang Gentala dengan keras, membuat pria itu mengaduh.

"Sakit Ayang..." Gentala mengusap-usap pinggangnya yang terasa perih.

"Lagian Lo kenapa sih gak pulang bawa motor gue aja? Motor Lo simpen di sekolah."

"Motor gue dong yang ilang kalau gitu." Gentala tidak terima.

"Ya Bodo, Yang penting motor gue gak kenapa-napa."

"Itu motor juga berharga buat gue."

"Lebih berharga mana sama gue?" Cerca Ayumi.

"Ya, lo sih." Balas Gentala tanpa pikir panjang.

"Tuh! Pokoknya gue gak mau tau! Ambil motor gue sekarang juga!" Titah Ayumi tak terbantahkan.

"Mana bisa Ayang, kalau aku ambil ke sana, nanti orang-orang curiga. Katanya gak mau mereka tau soal hubungan kita. Udah si, diemin aja, nanti sore gue ambil pas sekolah udah sepi." Jelas Gentala.

Gentala Abrahamजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें