Gentala = Good looking, good thinking, dan good rekening.
***
"Tidak ada manusia yang sempurna, namun aku bersyukur kala Tuhan menciptakanmu dengan semua kelebihan yang lebih dari kata biasa." - Ayumi Kamalia Harada.
"Makasih, gue emang luar biasa."...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*****
Erlangga udah siuman. Tolong jagain bentar, gue ada urusan.
Itulah pesan yang Chandra terima dari Gentala saat jam istirahat tadi. Gentala memang tidak masuk sekolah hari ini karena menjaga Erlangga. Chandra cepat-cepat datang ke rumah sakit setelah pulang sekolah. Ia juga mengajak Satria bersamanya.
Ceklek!
Chandra membuka pintu ruang rawat Erlangga, dan benar saja, ia tidak menemukan keberadaan Gentala di sana. Hanya ada Erlangga yang sedang duduk bersandar di atas tempat tidurnya.
"Ekhem! Gentala mana?" Chandra bertanya dengan nada yang ketus.
"Gak ada." Erlangga turut memalingkan wajah.
Nampaknya, baik Chandra maupun Erlangga masih sama-sama malu untuk berujar sapa.
"Ck, gimana, sih? katanya ada di sini, sia-sia waktu gue." Chandra memasukkan tangan ke dalam saku celananya, lalu duduk di atas sofa.
"Loh, bukannya tujuan kita ke sini emang mau jengukin Erlangga, ya—awh! Chandra, sakit!" Satria mengaduh saat Chandra menginjak kaki kanannya.
"Diem, Sat! Gue lagi jaim, nih. Cepu banget mulut, lo!" Misuh Chandra terlihat kesal.