42-[MPI]

7.3K 818 55
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Lagi banyak huru-hara rumah tangga lo ya, Ta? Jadi sering nongkrong perasaan, biasanya nempel Mulu Lo sama bini kayak anak bebek sama emaknya." Chandra melepas jaket denimnya kemudian duduk di samping Gentala.

"Gini emang manusia kalau badannya doang yang sekolah, otaknya kagak. Gue ke sini justru karena nungguin bini gue lagi kerja kelompok di sekolah." Jelas Gentala.

"Alasan, sih." Ujar Nafis sambil memasukkan satu butir cookies ke dalam mulutnya.

"Yeu, beneran!" Gentala melempar bantal pada Nafis.

Ketiganya-Gentala, Nafis, dan Chandra tengah berada di kediaman Satria saat ini. Anggana ikut perjalanan bisnis ayahnya ke Bali, sedangkan Renka sakit dan tidak masuk sekolah hari ini.

"Si Renka tuh sakit apaan dah sebenernya? Kok sering banget kayak sekolah." Nafis bertanya.

"Tanya sama Chandra aja, Chandra kan yang paling deket sama Renka." Ujar Satria.

"Dia punya sakit radang paru-paru, lumayan parah sih emang." Jelas Chandra.

"Punya penyakit kayak gitu kok sekolah di Jakarta? Makin parah lah pulang pergi makan polusi." Ujar Nafis.

"Namanya orang meraih mimpi, biarin aja napa. Julid amat lo jadi manusia." Chandra menatap Nafis sinis.

Nafis mendengus kesal. Padahal, Nafis hanya bertanya. Sebagai teman, Nafis turut mengkhawatirkan kesehatan Renka. Nafis sudah menduga jika Renka memang memiliki masalah kesehatan yang cukup serius. Pasalnya, ia sudah berulang kali berpapasan dengan Renka di rumah sakit milik Bibinya.

"Eh, BTW circle kita kan good looking semua, nih, lo pada gak ada niatan mau bikin boyband, gitu?" Nafis tiba-tiba bertanya random.

"Kagak bisa nyanyi, gua." Gentala menjawab jujur

"Kagak usah nyanyi, tinggal lipsing aja lagu-lagu di tiktok, sambil joget-joget kayak gini." Ujar Nafis sambil menggerakkan kedua jarinya.

"Hidih, males! Kalau mau terkenal minimal punya talent, lah, jangan cuma modal tampang doang! Sekarang keren, sepuluh tahun lagi diketawain anak bini, lo." Ujar Chandra.

"Iya, Nafis, malu." Satria menimpali.

"Ck, gak asik lo pada! Ayo, lah, biar fyp sesekali. Gue udah dua tahun main tiktok kagak pernah fyp." Pinta Nafis dengan wajah memelas.

"Kalau Nafis mau fyp, numpang aja sama akun tiktoknya Chandra, followers Chandra kan udah banyak, ada ratusan ribu." Satria memberi saran.

"Jangan, ntar lo jadi buronan Bulog."

Gentala AbrahamWhere stories live. Discover now