15-[MPI]

11.8K 1.1K 10
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


****

Ayumi melangkah masuk ke dalam perpustakaan, berniat ingin mengambil buku paket untuk teman-teman sekelasnya. Ayumi sendirian, tidak ada yang membantunya. Padahal, jumlah buku yang diambil cukup banyak dan ini pun bukan tugasnya karena Ayumi tidak termasuk perangkat kelas. Teman-teman sekelasnya menyuruh Ayumi begitu saja.

Ayumi tentu saja merasa kesal, namun ia tidak memiliki cukup keberanian untuk melawan. Bagi Ayumi, menerima prilaku buruk teman-temannya itu lebih baik daripada mencari keributan. Walaupun, dalam hati kecilnya Ayumi tahu hal tersebut merupakan sudut pandang yang tidak tepat.

Selama tiga tahun bersekolah di sini, Ayumi hampir tidak memiliki teman sama sekali. Entah karena dirinya tidak pandai bergaul atau memang semua orang di sini mengucilkannya.

"Ah!" Ayumi meringis ketika tiba-tiba sebuah buku jatuh dan menimpa kepalanya.

Beruntung, buku tersebut tidak tebal jadi rasanya tidak terlalu sakit. Namun, yang menjadi masalah adalah buku itu berasal dari bagian rak paling tinggi yang tidak bisa Ayumi jangkau.

"Kenapa pake jatuh segala, sih? udah tau gue pendek!" Ayumi menggerutu kesal tatkala mencoba mengembalikan buku tersebut ke tempat asalnya, tapi tingginya tidak sampai.

"Perlu bantuan?"

Ayumi segera melirik pada seorang asing yang entah sejak kapan berdiri di sampingnya.

"Sini bukunya, biar gue yang simpen." Orang asing itu berujar kembali.

Dengan ragu, Ayumi pun memberikan buku di tangannya kepada siswa tersebut—seorang yang memakai seragam yang sama dengannya, namun Ayumi tidak pernah melihat wajah dia sama sekali.

Sejenak Ayumi terdiam, tapi dengan ragu ia memberikan buku di tangannya kepada orang itu.

"Kenalin, gue murid baru kelas 12 IPS 1. Lo bisa panggil gue Renka." Siswa laki-laki mengulurkan tangannya mengajak Ayumi berkenalan.

"Ayumi, 12 IPS 5." Jawab Ayumi tanpa menerima uluran tangan laki-laki di depannya.

Renka sempat terlihat kebingungan ketika Ayumi mengabaikan uluran tangannya. Namun, menyadari pakaian Ayumi yang berbeda dari kebanyakan siswi di sini, Renka pun mengangguk paham.

"Ah, gue lupa cewek berhijab biasanya gak mau sentuhan sama cowok asing." Renka tertawa canggung sembari meletakkan buku yang tadi Ayumi berikan kembali ke tempat asalnya.

"Sorry, ya, gue seharusnya lebih paham dan hati-hati." Sambung Renka merasa tidak enak.

"Iya, makasih." Ayumi tersenyum tipis.

Gentala AbrahamWhere stories live. Discover now