49-[MPI]

8.3K 946 32
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Gentala masuk ke dalam kamarnya dengan mengendap-endap, takut Ayumi jikalau gadis itu sudah tidur. Namun, dugaannya ternyata salah. Ayumi ke tengah asuk menonton serial kartun kesukaannya sambil tertawa dengan semangkuk camilan di pangkuannya.

Gentala menepuk jidatnya.
 
"Sayang, udah jam sebelas, udah waktunya tidur." Gentala meraih remote dari tangan Ayumi, namun gadis itu langsung merebutnya kembali.

"Tanggung, sebentar lagi." Pinta Ayumi.

"Gak ada, tidur." Titah Gentala tegas.

Ayumi berdecak, mau tidak mau ia mematikan televisi. Ayumi takut Gentala marah.

"Cuci tangan dulu." Titah Gentala.

"Iya." Jawab Ayumi dengan lemas, kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.

Gentala menghela berat ketika kasurnya yang penuh dengan makanan ringan. Ayumi memang sendirian di rumah seharian. Bunda sudah mulai kembali bekerja. Mungkin, gadis itu menghabiskan waktu seharian di atas tempat tidur sambil menonton tv dan memakan camilan.

Gentala mengganti sprei tempat tidurnya karena banyak noda makanan di sana. Tidak lupa mengganti sarung bantal dan guling nya.

"Maaf, bikin berantakan." Gadis dengan piyama merah muda dan rambut dikepang dua itu membantu Gentala merapikan tempat tidur.

"Gak papa. Kamu tinggal solat gak selama aku gak ada?" Gentala bertanya pada Ayumi.

"Ya, enggak, dong! Aku emang rebahan seharian, tapi gak lupa shalat. Takut nanti kalau Allah cabut nyawa aku lagi nonton Naruto, kan, gak lucu." Kedua pipi Ayumi menggembung kesal, tidak terima Gentala menuduhnya seperti itu.

Gentala tertawa, kemudian mengusap puncak kepala Ayumi. Omong-omong, Ayumi nampak manis dengan piyama satin bergambar boneka beruang itu.

"Akh!" Gentala tiba-tiba meringis sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa berdenyut.

"Kamu kenapa? Sakit?" Ayumi seketika panik dan membantu Gentala untuk duduk di tepian ranjang.

"Tolong air, Sayang." Pinta Gentala sembari memijat pelipisnya, tiba-tiba ia merasa pusing.

Ayumi mengangguk cepat, ia segera mengisi gelas dengan air putih yang ada di atas nakas.

"Kamu kenapa? Ada yang sakit? Mau ke rumah sakit sekarang?" Ayumi bertanya sembari membantu Gentala untuk meminum air tersebut.

Namun, Gentala malah tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Enggak, kayaknya aku cuma kecapean aja soalnya semalem gak tidur sama sekali." Jawab Gentala dengan jujur.

Gentala AbrahamWhere stories live. Discover now