22-[MPI]

10.6K 1.1K 19
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


****

Ayumi menumpu dagu pada meja, kemudian melihat layar ponselnya. Sekarang sudah pukul empat sore. Ayumi hampir menghabiskan tiga gelas minuman selama tiga jam duduk di sini. Namun, teman-temannya masih belum juga datang.

Claudia 12 IPS 1

Yumi, sorry ya, kerkomnya gak jadi.

Kenapa?

Soalnya setelah gue pikir-pikir ngajak lo
gak akan ada gunanya. mending gue kerjain sendiri aja

Terus kenapa gak bilang dari tadi?
Gue udah nunggu hampir 3 jam di sini!

Banyak tanya lo!

Ayumi menatap pesan yang dikirim Claudia tidak percaya. Jadi mereka sengaja mengerjainya?

"Mas!" Ayumi melambaikan tangannya pada seorang pegawai, berniat membayar minumannya.

Namun, pegawai itu malah membuang wajah begitu saja. Ayumi menganga tidak percaya. Heh ini dia mau bayar bukan mau minta sumbangan!

"Kenapa hari ini semua orang nyebelin banget, sih?" Ayumi mendumal kesal.

Ayumi meraih ponsel miliknya, berniat menghubungi Gentala. Namun, seseorang tiba-tiba merebut ponsel itu dari genggamnya.

"Pulang bareng gue aja." Ajak orang itu tanpa basa-basi.

"E-Erlangga?" Ayumi terkejut melihat kehadiran Erlangga yang tiba-tiba ada di sampingnya.

Namun, Erlangga malah tersenyum penuh, menampilkan bulan sabit di kedua matanya. Erlangga duduk tepat di depan Ayumi.

"Jangan geer, gue cuma kebetulan lewat dan liat lo di sini dari kejauhan." Jelas Erlangga.

"Gak nanya! Sini! Balikin hp gue!" Tukas Ayumi, tidak peduli ucapan Erlangga barusan.

"Jangan buru-buru, dong. Emang lo gak mau tau kabar Gentala sama selingkuhannya?" Erlangga tersenyum miring.

Erlangga yakin Ayumi akan tertarik dengan topik satu ini.

"G-gentala gak selingkuh! Berhenti bicara omong kosong!" Ayumi enggan untuk percaya.

"Lo masih terlalu naif, Ayumi." Erlangga tertawa kecil, kemudian merogoh saku jaketnya dan  memperlihatkan layar ponsel benda itu pada Ayumi.

"See, ini yang lo sebut omong kosong?"

Hampir berhenti dekat jantung Ayumi saat melihat layar ponsel tersebut. Di sana menampilkan video singkat Gentala yang sedang berbicara dengan seorang gadis di rumah sakit. Tak lama, keduanya masuk ke dalam ruangan yang sama.

Gentala AbrahamWhere stories live. Discover now