12-[MPI]

12.6K 1.3K 28
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******

Ayumi tidak tahu apa yang salah dari jawabannya tadi siang, sehingga membuat Gentala mendiamkannya sepanjang perjalanan. Gentala tidak kunjung membuka suara sejak siang tadi hingga pukul delapan malam ini.

"Temen lo yang namanya Erlangga."

Itulah jawaban Ayumi tadi siang, tidak ditambahi dan tidak dikurangi. Ayumi menjawab apa adanya, tapi kenapa Gentala terlihat marah?

"Gue sama Erlangga gak bicara apa-apa, cuma bahas Satria sebentar terus habis itu—eh!" Perkataan Ayumi terintrupsi saat Gentala tiba-tiba menambah kecepatan mobil mereka.

Ayumi langsung menggenggam erat sabuk pengaman yang ia kenakan. Ayumi menelan kembali semua kata-kata yang hendak ia ucapkan. Sepertinya, Gentala benar-benar tidak ingin membahas mengenai Erlangga saat ini.

"Erlangga gak bilang sesuatu yang aneh 'kan sama lo?" Gentala bertanya, membuat Ayumi menoleh cepat menatapnya.

"G-gak ada, Ta. Erlangga cuma bilang itu temen kalian terus datang mau jenguk Satria. Gue kasih tau ruangan Satria dimana, abis itu udah. Kita gak bicara apa-apa lagi. Gue langsung pergi." Jelas Ayumi panjang lebar. Ayumi tidak ingin Gentala salah paham.

"Erlangga akan sering nemuin lo setelah ini, tapi jangan direspon. Jauhin dia. Gue gak mau lo ngobrol sama dia tentang apapun kecuali gue ada di sana, ngerti?" Ucap Gentala penuh penekanan.

"Kenapa? Lo ada masalah sama dia?" Ayumi bertanya, meski nadanya terdengar ragu.

"Bisa gak nurut aja? Gak usah banyak tanya." Balas Gentala sarkas, membuat Ayumi seketika menunduk dalam.

"I-iya, maaf." Ayumi merasa bersalah sekaligus takut dengan Gentala yang terlihat berbeda dari biasanya.

Selama ini, Ayumi mengenal Gentala sebagai sosok yang ramah dan lembut. Gentala hampir tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun dan selalu berprasangka baik pada orang-orang yang ia temui. Maka dari itu, aneh rasanya jika tiba-tiba Gentala meminta Ayumi menjauhi seseorang. Apalagi, Erlangga mengatakan jika mereka berteman.

Namun,  mengapa Erlangga bisa datang ke acara pernikahan mereka? Apa dia anak kolega penting perusahaan ayahnya Gentala? atau... Erlangga termasuk salah satu keluarga Gentala?

"Makan malam dulu atau langsung pulang?" Tanya Gentala beberapa menit kemudian.

"Langsung pulang aja." Jawab Ayumi tanpa pikir panjang.

Gentala AbrahamWhere stories live. Discover now