39-[MPI]

7.2K 822 45
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ayumi berjalan bersama Willona menuju kantin. Di sepanjang perjalanan, banyak atensi yang tertuju pada mereka. Willona seolah menyedot perhatian semua orang yang ia lalui. Hah, Ayumi merasa seperti menjadi seorang dayang yang tengah menemani tuan putrinya dalam cerita ini.

"Willo!"

Ayumi menoleh ketika ada seseorang yang memanggil Willona, ternyata itu Soraya.

"Katanya Soraya mau ke perpustakaan?" Ayumi bertanya pada Willona, ternyata Soraya ada di sini bersama teman-temannya.

"Tadi sih bilangnya gitu, mungkin gak jadi. Ayo gabung sama mereka." Willona kemudian menarik tangan Ayumi tanpa persetujuan gadis itu.

Ayumi sebenarnya ingin menolak. Ayumi tidak mau duduk satu meja bersama Soraya, mengingat hubungan keduanya masih tidak begitu baik.

"Lo kenal sama dia sebelumnya?" Soraya menunjuk Ayumi dengan sumpit di tangannya.

"Enggak, kok, gak sengaja ketemu di jalan." Ujar Willona, lalu duduk di samping Soraya.

Ayumi duduk di bangku paling pojok meja, sisi kanan dan depan Ayumi kosong, karena diisi oleh beberapa kotak tisu, botol minuman, dan ponsel-yang entah sengaja atau tidak diletakkan di sana.

"Gue sama Thalia mau pesen makanan, Willo, mau pesan apa?" Tanya gadis berambut sebahu—Raisa, hanya pada Willona.

"Samain aja deh sama kalian." Willona berujar.

"Oke!" Raisa dan Thalia pergi dari sana.

Ayumi menghela berat, ia sudah menduga bahwa dirinya akan diperlakukan seperti ini. Ayumi lantas berdiri dan memesan makanannya sendiri.

Di meja, hanya tersisa Soraya dan Willona.

"Jangan deket-deket sama Ayumi, dia itu keliatannya aja alim, tapi dalamnya munafik." Soraya memberi peringatan pada Willona.

"Munafik? Maksudnya?"

"Dia pacaran sama Gentala."

"A-Ayumi pacaran sama Gentala?" Willona bukan terkejut akan berita yang Soraya katakan, ia terkejut karena Soraya mengetahui hal itu.

"Iya, sejak kelas sepuluh Gentala gak pernah deket sama cewek sama sekali. Tapi tadi lo liat sendiri, kan? Dia duduk satu bangku sama Ayumi. Gentala berubah banyak sejak deket sama Ayumi, dia bahkan berani Thalia di depan umum, cuma demi belain cewek kampungan itu." Jelas Soraya.

"Kamu serius?"

"Serius, lah! Ayumi emang cuma bawa pengaruh buruk buat Gentala." Ujar Soraya memprovokasi.

Gentala AbrahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang