CH.17: Oversleep

49.4K 3.4K 1K
                                    

DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Kadang, dibumi sebesar ini ada sebagian manusia yang bahagia dengan orang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang, dibumi sebesar ini ada sebagian manusia yang bahagia dengan orang baru. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika sebagian yang lainnya bahagia dengan orang dimasa lalu. Tidak apa-apa, kita semua pasti memiliki takdir yang berbeda.

🍒🍒🍒

KRING...KRINGG...KRINGG!!

Suara jam weker nyaring berbunyi berkali-kali di atas nakas tempat tidur milik Shea, namun anehnya gadis itu tidak terbangun sama sekali. Bahkan, disaat Sadewa sudah mengetuk pintu kamarnya berkali-kali, Shea masih tidak terbangun.

Jordan selaku ayah dari gadis itu pun sudah beberapa kali meneriakkan namanya, tetap saja Shea masih tertidur lelap. Satu jam telah berlalu... TING!!

Suara pesan masuk di handphone milik Shea, dengan sangat cepat Shea langsung membuka matanya dan melihat siapa si pengirim pesan tersebut. Seingatnya, semalam Jevgar mengajak dirinya untuk berangkat ke sekolah bersama-sama.

Disaat Sadewa dan Jordan bersusah payah membangunkan Shea, gadis itu justru terbangun hanya dengan mendengar suara notifikasi handphonenya sendiri. Bayangkan saja suara notifikasi itu berhasil mengalahkan suara nyaring jam weker, ketukan keras tangan Sadewa dan teriakan Jordan.

"Azka ngapain sih chat gue pagi-pagi, nggak penting banget!" ucap Shea yang menggerutu kesal, karena ternyata pesan itu bukan dari Jevgar. Melainkan, Azkanio Gesbintara.

Shea mengejapkan matanya beberapa kali karena sinar matahari yang sangat terik menyilaukan kedua matanya, Shea mengambil jam weker disamping tempat tidur. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi yang artinya Shea terlambat untuk pergi ke sekolah.

"SHEA KESIANGAN!!!!" pekik Shea yang langsung meloncat dari ranjangnya. Suara nyaring itu berhasil membuat Jordan yang saat itu tengah menyeruput kopi, sampai tersedak karena kaget.

"Kebiasaan!" ucap Jordan yang kesal. Untung saja Shea putri satu-satunya yang Jordan miliki, kalau saja ada dua mungkin Shea akan Jordan buang jauh-jauh dari kehidupannya.

***

Shea berlari kencang menuruni anak tangga satu persatu, padahal seragamnya masih berantakan. Bahkan, Shea hanya cuci muka dan gosok gigi saja.

"Duh, ayah sama abang jahat banget sih!" ucap Shea menggerutu.

Sesampainya di dapur, Shea langsung mengambil roti dan mengoleskan selai stroberi favoritnya. Sembari mengunyah gadis itu berjalan cepat ke arah ruang tamu untuk mengomeli ayahnya sendiri, Jordan.

Jevgar The Story Of SheanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang