CH. 54 : Hatred

34.8K 3.9K 1.2K
                                    

Malam itu Jordan menyuruh Shea dan Sadewa berkumpul di ruang keluarga untuk memberitahu berita penting, disana juga terdapat Delvina serta Zevania yang ikut duduk di sofa ruang keluarga

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Malam itu Jordan menyuruh Shea dan Sadewa berkumpul di ruang keluarga untuk memberitahu berita penting, disana juga terdapat Delvina serta Zevania yang ikut duduk di sofa ruang keluarga.

Sadewa menggandeng tangan Shea untuk ikut duduk di kursi sofa yang kosong, demi menghormati permintaan ayahnya dengan berat hati Shea menuruti perintah itu.

Ruangan keluarga yang harusnya hangat kini terasa begitu dingin, tidak ada yang membuka pembicaraan hingga Shea yang terbiasa manja pada Jordan pun kini memasang raut wajah datarnya.

Jordan menarik napasnya dalam-dalam sebelum membuka pembicaraan malam ini, semua mata saat ini tertuju padanya.

"Mulai hari ini, bunda Zeva termasuk bunda kalian berdua," tegas Jordan yang membuat Shea melirik sinis ke arah Delvina, ibu dari Zevania.

"Rumah ini nggak nerima bunda baru," ucap Shea dengan tegas.

"Sheana, hargain dia sebagai orang tua kamu lagian dari kecil kamu, kan, nggak punya bunda!" ucap Jordan dengan suara lantang.

"Intinya, Shea nggak terima tamu apalagi yang cuma numpang tinggal tapi sok jadi ratu dirumah ini!" ucap Shea yang langsung berdiri dari sofa dan berlari ke arah kamarnya.

"SHEANA!" pekik Jordan dengan suara baritonnya.

Sayangnya Shea pura-pura tidak mendengar suara ayahnya, gadis itu terus berlari hingga kamarnya. Sementara itu, Zevania yang merasa geram akhirnya ikut berdiri dari sofa ruang keluarga dan berjalan mengejar Shea.

Tentu saja hal tersebut menarik perhatian Jordan dan juga Sadewa hingga keduanya langsung ikut berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti langkah kaki Zevania.

Ketika sampai di lantai dua Jordan menghentikan langkah Sadewa dan menahan putranya agar tetap berada disampingnya. Sedangkan, Zevania sudah berjalan jauh ke arah pintu kamar Shea.

Tepatnya ketika Shea ingin membuka pintu kamarnya, Zevania menghempaskan tangan gadis itu dan berdiri di hadapan Shea dengan raut wajah penuh amarah.

"SHEANA JAGA YA ETIKA LO!! " sentak Zevania dengan suara yang menggelegar.

Shea menatap sinis ke arah Zevania. "Kenapa? Kalo lo gak suka keluar aja dari rumah gue, gampang, kan?"

Zevania menahan emosi yang sudah menggebu-gebu, saat ini ia sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan oleh Sadewa. Jadi, sangat tidak mungkin ia akan melakukan kekerasan terhadap gadis dihadapannya ini.

"Sampe lo sekali lagi gue liat nggak sopan sama bunda, liat aja di sekolah!" ancam Zevania dengan tegas.

"Lo kalo cuma numpang tinggal yang sopan sama tuan rumah!" ucap Shea yang kali ini mengeluarkan kalimat ancamannya juga.

"Jaga ya mulut lo!" sentak Zevania geram karena merasa tidak terima dengan sikap Shea sejak kemarin.

"Lo yang seharusnya jaga sikap, nggak sopan banget dirumah orang!" ucap Shea yang semakin membuat Zevania emosi.

Jevgar The Story Of Sheanaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن