CH.44: Dating Problem

59.1K 6K 2.2K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️

🌷 ABSEN DISINI YA ALIYEN 🌷



Saat ini waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam, langit terlihat mendung hingga tidak ada pemandangan bulan dan bintang diatas sana. Udara malam ini terasa dingin hingga menusuk kulit, Shea masuk kedalam rumah dengan wajah lesu.

Di dalam rumah terdapat Sadewa, Armos, Erza dan Jevgar yang tengah menikmati hidangan makan malam di ruang makan. Namun, semuanya langsung mengalihkan pandangannya saat sadar keberadaan Shea yang berdiri di tengah pilar ruang makan.

Ketika mata Jevgar dan Shea saling menatap dengan perlahan gadis itu berjalan ke arah Jevgar, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Pada saat itu Jevgar hanya tersenyum ke arah Shea, lalu berdiri dari tempat duduknya dan merentangkan kedua tangannya.

"Capek," ucap Shea sambil memeluk tubuh Jevgar, cowok itu terlihat tidak merespon ucapannya ia hanya membalas pelukan Shea sambil menepuk-nepuk pelan punggung belakangnya.

"Kalo kak Rahargo sama yang lainnya marah-marahin Shea, gimana?" tanya Shea yang mulai takut akan kemarahan Rahargo.

"Selama ada gue, lo bakal baik-baik aja," ucap Jevgar yang mencoba menenangkan Shea.

"Gue nggak dipeluk juga Shey?" tanya Sadewa yang membuat Shea langsung melepaskan pelukan Jevgar dan menatap ke arah Sadewa sambil cengengesan.

"Kak Jevgar lebih bau wangi bang," ucap Shea yang membuat Sadewa semakin tidak bisa berkata-kata.

"Sekarang kalo sedih yang dicari pelukan Jevgar, Dew," celetuk Armos yang membuat Erza langsung menepuk pelan pundak kanan Sadewa. "Sabar."

Shea tertawa melihat raut wajah kesal yang dikeluarkan oleh Sadewa, ia mulai mengatur pernapasannya dan mulai merasa sedikit lega.

"Ikut gue," ucap Jevgar yang langsung menarik pergelangan tangan Shea.

Jevgar menarik tangan Shea untuk merebahkan dirinya di sofa dengan paha Jevgar sebagai bantalannya. Shea menuruti perintah Jevgar, ia mulai memejamkan matanya dan tangan Jevgar yang semula diam saja kini menjadi mengelus lembut pucuk kepala Shea sambil sesekali memijit pelipis gadis itu.

"Kayaknya, Shea bakal nggak jajan deh sampe bulan depan," ucap Shea dengan nada lesu, ia sadar meskipun begitu ini masih menjadi tanggung jawabnya.

"Gak sepenuhnya salah lo," ucap Jevgar sambil tertawa-tawa melihat raut wajah gelisah milik gadisnya saat ini.

Shea memang gadis polos yang sejak dulu tidak pernah membuat kesalahan, jika pun pernah Sadewa pasti sudah mengurusnya terlebih dahulu dan memastikan adiknya sampai benar-benar diposisi aman. Oleh sebab itu, saat Shea membuat kesalahan seperti ini dan tidak ada Sadewa disampingnya, ia langsung merasa takut dan bingung bagaimana caranya mengambil keputusan.

"Salah Shea, bukannya fokus ke posko loket malah fokus liatin kak Jevgar tanding basket," ucap Shea memanyunkan bibirnya.

"Pasti besok bukan cuma kak Rahargo yang marah," sambung gadis itu dengan raut wajah putus asa.

Jevgar menatap Shea sambil menahan tawanya. "Kalo lo takut sama mereka."

"Mereka takut sama gue, Shey," sambung Jevgar dengan arogannya.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now