CH. 53: Shea With Skydome!

38.6K 4.3K 1.1K
                                    

Setengah jam berlalu begitu cepat saat ini Shea tengah ditemani oleh inti Skydome lengkap di kamarnya, sementara para anak Asverse sudah lebih dulu pergi ke rumah Marlon demi menghindari adanya keributan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Setengah jam berlalu begitu cepat saat ini Shea tengah ditemani oleh inti Skydome lengkap di kamarnya, sementara para anak Asverse sudah lebih dulu pergi ke rumah Marlon demi menghindari adanya keributan.

Pasalnya, kepergian Shea dengan anak Asverse tidak sama sekali diketahui oleh Jevgar. Karena, jika cowok itu sampai mengetahui Shea yang pergi dengan cowok lain terlebih adalah Region, bisa dipastikan akan ada keributan besar setelahnya.

Jevgar hanya mengetahui jika seharian ini Shea bersama Marlon dan ibundanya Olive, itupun Marlon masih menjadi sasaran kemarahan Jevgar.

"Marlon bangsat! Baru sehari gue kasih kepercayaan jagain cewek gue, udah sakit aja pacar gue sekarang," decak Jevgar emosi.

Sejak datang ke rumah ini Jevgar tampak begitu khawatir dengan kondisi gadisnya, peri kecilnya yang selalu membuat hari-harinya berwarna kini justru terbaring sakit.

Sore itu setelah meminum obat paracetamol Shea tertidur hingga tidak sadar bahwa kini anak Skydome yang menemaninya, dan ketika ia membuka mata pandangan pertama yang dilihat adalah raut wajah khawatir milik pacarnya.

Jevgar menatapnya dengan tatapan teduh, ia mengelus lembut helai rambut Shea dengan harapan gadis itu tidak marah lagi terhadapnya. Melihat sikap Jevgar yang terlihat sangat murung Shea akhirnya mencoba mengerti akan situasinya, lagi pula saat ini Jevgar adalah orang yang ia butuhkan.

"Kak Jevgar, panas...!" ucap Shea yang merengek karena suhu tubuhnya yang semakin meningkat.

Shea menatap sendu ke arah Jevgar. "Kipasin."

Jevgar hanya berdeham, kemudian ia mengambil kipas portable mini milik Shea dan mengarahkan ke wajah gadis itu dengan hati-hati.

"Abang, AC Shea kenapa dimatiin?" ucap Shea yang tidak terima Sadewa mematikan AC nya, namun Sadewa tidak menjawab pertanyaan itu.

"Lo lagi sakit demam Sheana," ucap Armos yang merasa kasihan melihat gadis yang biasanya tidak bisa diam kini menjadi sangat pendiam tingkahnya.

Shea mendengus kesal, ia kemudian kembali fokus pada Jevgar. Tidak tahan melihat sikap Jevgar yang begitu khawatir padanya, akhirnya Shea mencoba menakuti Jevgar lebih dalam lagi dengan aktingnya.

"Kak Jevgar, kayaknya Shea mau mati deh lima menit lagi aaaaaa...aaaaa.....," ucap Shea yang diabaikan oleh Jevgar.

Shea memegang tangan kiri Jevgar dengan erat. "Kak, kalo Shea mati kak Jevgar harus janji ya dateng ke pemakaman Shea terus bawain bunga yang banyak, janji ya?!"

"Gak ada yang mati," ucap Jevgar dengan ekspresi wajah datarnya.

Cowok itu mencoba mengatur pernapasannya, padahal Shea hanya sedang demam tapi perasaan takutnya seperti Shea akan pergi meninggalkannya. Ia sangat takut kehilangan gadis itu, namun Shea masih saja tidak paham.

"Kak, kayanya Shea beneran mau mati," ucap Shea yang membuat Jevgar semakin panik dibuatnya, padahal dari raut wajah Shea saja Jevgar tahu bahwa gadis itu hanya bercanda.

Jevgar The Story Of SheanaOnde histórias criam vida. Descubra agora