CH.04: The Beginning Of The Struggle

58.5K 4.6K 1.1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Bel istirahat berbunyi, seluruh murid langsung berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Padahal, belum ada semenit bel berbunyi tapi hebatnya seluruh kelas sudah kosong akan murid.

"Udah kaya rebutan sembako dah, heran gue sama anak sini. Sekolah elit, attitude sulit," celetuk Shea yang geleng-geleng kepala saat melihat para murid berlarian keluar dari pintu kelasnya.

"Guru sampe ditabrak-tabrak, udah kaya rebutan bansos, anjir!" ucap Thalita tak habis pikir.

"Duduk disini ajalah, males gue ke kantin. Serem, udah kaya makan bareng zombie," timpal Irine.

Shea, Thalita, dan Irine pun sangking tidak mau berebut makanan di kantin, akhirnya memutuskan untuk duduk di bangku panjang koridor dekat kelas mereka.

"Keliling sekolah aja yuk!" ucap Thalita yang mulai mengeluarkan ide-ide anehnya.

"Yuk, penasaran gue sama para cowok ganteng di sekolah ini siapa tau ada yang cocok sama gue!" ucap Shea dengan antusias.

Irine melirik ke arah Shea dengan tatapan heran. "Kak Jevgar, mau lo duain?"

"Bilang mau deketin kak Jevgar, tapi masih aja lo gatel sama cowok lain." Thalita memutar bola matanya jengah, saat mendengar ucapan Shea.

Menurut mereka, Shea adalah tipikal gadis yang tidak bisa menetap dengan satu cowok, sangat berbanding terbalik dengan cowok incarannya yang begitu anti terhadap gadis mana pun. Siapa lagi kalau bukan Jevgar.

"Sebelum pusat kasih kepastian, kita harus punya cabang!" ucap Shea cengengesan.

"Ya gapapa sih, soalnya gak mungkin juga lo sama kak Jevgar," ucap Thalita sambil menepuk-nepuk pucuk kepala Shea.

Thalita memang yang paling banyak info jika menyangkut tentang Jevgar, bisa dibilang Thalita merupakan ketua dari fan club seorang Jevgar. Dan, sangat tidak mungkin seorang Jevgar tertarik terhadap gadis seperti, Shea.

"Sssttt, ada kak Jevgar!" sentak Irine yang langsung membuat Shea dan Thalita terdiam langsung.

"Itu manusia atau pangeran dah cakep amat," celetuk Shea yang menatap Jevgar tanpa berkedip.

Terlihat dari kejauhan rombongan anggota inti Skydome yang berjalan mendekat ke arah mereka, sepertinya keempat cowok itu akan pergi menuju halaman belakang sekolah. Tempat biasa para murid badung merokok dan membolos pelajaran.

Armos yang menyadari keberadaan Shea langsung menyenggol lengan Erza, keduanya berhasil melakukan kontak mata dengan Shea. Secepat mungkin Armos dan Erza memberikan kode mata untuk Shea agar gadis itu menyapa Jevgar, Sadewa yang menyadari keanehan itu langsung melirik ke arah kedua temannya, detik itu juga Sadewa ikut memberikan kode mata pada Shea.

Untungnya, Shea bukanlah gadis bodoh tentu saja gadis itu langsung paham akan kode mata dari tiga cowok itu. Shea menganggukkan kepalanya, gadis itu kemudian berdiri dan bersiap untuk menyapa Jevgar.

Ini adalah salah satu cara menarik perhatian cowok itu, Shea menarik nafasnya dalam-dalam dan menatap ke arah Jevgar dengan raut wajah cerianya. Sayangnya baru ingin menyapa, suara nyaring dari dua teman kelasnya sudah berkumandang.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now