CH.05: The Start Of This Relationship

57.8K 4.2K 1.1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Setelah kejadian tadi siang Jevgar dan Sadewa dihukum berjemur di tengah lapangan hingga jam pulang sekolah. Sepanjang perjalanan ke ruang kepala sekolah keduanya saling perang dingin, Jevgar tidak akan pernah mengucapkan maaf pada Sadewa dan Sadewa ia tidak akan memaafkan Jevgar begitu saja yang sudah melukai adiknya, Shea.

Keduanya sama keras kepalanya itu sebabnya ketika Jevgar dan Sadewa bertengkar satu sekolah akan heboh dibuatnya karena tidak ada yang bisa melerai pertikaian mereka, untung saja keduanya dihukum dilapangan yang berbeda jika tidak mungkin lapangan sekolah akan menjadi area baku hantam oleh Jevgar dan Sadewa.

Sekarang Armos, Erza, beserta Shea tengah duduk di kelas 11 Ips 2 bersama dengan Sadewa. Sedangkan, Jevgar sudah lebih dulu pulang tanpa mengatakan sepatah-kata pun, cowok itu memang tidak punya hati. Bahkan, pada teman dekatnya sendiri sudah tahu salah tetap saja tidak mau mengatakan maaf.

"Dew, udahlah Shea juga gapapa," ucap Erza yang mencoba menenangkan Sadewa.

Sadewa masih terdiam dengan wajah dingin disertai tatapan tajam, tubuhnya sedang diselimuti oleh emosi dan amarah. Walaupun Sadewa tahu adiknya baik-baik saja, tapi pantang bagi dirinya melihat Shea terluka karena orang lain.

"Gapapa gimana? Kepala adek gue luka!" jawab Sadewa dengan kesal.

Shea terdiam melihat keadaan Sadewa, ia tidak tahu bahwa Sadewa sesayang ini pada dirinya, hingga rela di hukum ditengah terik matahari seharian penuh hanya karena membelanya di hadapan Jevgar.

"Iya, kita paham. Tapi, lo kan tau Jevgar gimana? Belum ada cewek yang pernah nyentuh badannya, reflek aja itu Dew," timpal Armos yang mencoba memberikan pengertian pada Sadewa.

Sadewa yang mendengar itu langsung melirik tajam ke arah Armos. "Bukan berarti dia bisa dorong adek gue sampe kepalanya kepentok meja kantin," jawab Sadewa dengan tatapan kesal.

Shea berdiri di hadapan Sadewa, kedua tangannya digunakan untuk menopang wajah abangnya. Shea tersenyum melihat wajah dingin Sadewa yang keluar akibat ulah Jevgar, pasalnya jarang sekali Shea melihat Sadewa menunjukkan rasa sayangnya.

"Bang, lagian ini cuma lecet dikit, gue juga gak ngerasa sakit justru gue seneng bisa nabrak badan kak Jevgar, cewek kelas sepuluh pertama pastikan gue?" ucap Shea dengan bangga.

"Shey, lo gak akan ngerti rasanya jadi gue," ucap Sadewa melemah.

Shea terdiam kembali, ia tidak tahu bagaimana cara membujuk Sadewa jika sedang marah. Karena memang Sadewa jarang menunjukkan sikap buruknya dihadapan Shea, hingga tiba-tiba suara Armos membuat satu ruangan hening selama beberapa saat.

"Jevgar ribut sama anak Asverse dijalan," ucap Armos dengan raut wajah tegang.

Detik itu juga semuanya memasang wajah panik, sampai-sampai Sadewa yang seharusnya masih marah kini ikut panik. "Lo pulang, jangan keluyuran!" ucap Sadewa dengan tegas terhadap Shea.

"Suruh seluruh anak Skydome ke lokasi, bilang kalo kita lagi dijalan, cepet!" perintah Sadewa pada Armos.

"Skydome ada empat puluh anggota resmi sekarang, yakin lo mau dikumpulin semua?" tanya Armos dengan ragu.

Jevgar The Story Of SheanaKde žijí příběhy. Začni objevovat