CH.40: Expression Of love

61.3K 6.6K 2.6K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️

🌷 ABSEN DISINI YA ALIYEN 🌷



Malam ini anggota inti Skydome berkumpul dirumah Shea untuk bermain playstation di ruang televisi, seperti biasa itu semua mereka lakukan karena Sadewa yang tidak bisa meninggalkan Shea sendirian dirumah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Malam ini anggota inti Skydome berkumpul dirumah Shea untuk bermain playstation di ruang televisi, seperti biasa itu semua mereka lakukan karena Sadewa yang tidak bisa meninggalkan Shea sendirian dirumah. Mau bagaimana lagi, pasalnya Jordan menjadi sangat jarang pulang kerumah karena tengah membangun bisnis baru di Bali.

"Za, kaki lo aman?" tanya Armos sambil cengengesan.

Erza tersenyum lebar. "Kalo patah kaki lagi keluar gue dari Skydome."

"Untung gue nggak ikutan," celetuk Sadewa yang membuat Erza melirik tajam ke arahnya. "Gak bakal nggak gue nurut lagi sama perintah lo, Dew."

"Yaudah lah, emosi aja gue tadi pagi," timpal Jevgar sambil menepuk pundak Erza pelan.

Keributan yang tadi pagi terjadi di sekolah memang tidak menimbulkan dampak apapun terhadap Jevgar dan Erza, keduanya tampak berteman baik seperti biasanya. Bahkan, sekarang keduanya tengah bermain playstation bersama di ruang televisi.

***

Shea duduk seorang diri diruang makan sambil memakan makanan yang telah dibuatkan oleh Sadewa, ia memakan hidangan makan malamnya itu sambil ditemani drama korea yang ditonton menggunakan laptop milik Sadewa.

Ditengah ketenangannya tiba-tiba Jevgar datang dan langsung duduk di kursi yang berada tepat di sampingnya tanpa ada aba-aba, seperti biasa dengan raut wajah datar yang disertai tatapan dingin cowok itu menatap tajam ke arah Shea.

"Handphone lo mana?" tanya Jevgar yang membuat Shea langsung menyembunyikan handphonenya di belakang tubuhnya.

"Gak ada apa-apa," ucap Shea sambil menggelengkan kepalanya.

Jevgar mengulurkan tangan kanannya. "Bawa sini."

Shea mengerutkan keningnya menatap bingung ke arah Jevgar, seingatnya ia sama sekali tidak membuat kesalahan hari ini. Apa yang membuat Jevgar ingin melihat handphonenya kembali?

"Kan udah dihapusin semua sama kak Jevgar, lagian kenapa sih penasaran banget sama handphone orang lain?" ucap Shea yang berbohong.

"Satu," ucap Jevgar yang menatap galak ke arah Shea.

Shea mendengus kesal. "Dua."

"Sini, kasih ke gue," ucap Jevgar yang menatap lekat ke arah Shea.

Shea menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Jevgar The Story Of SheanaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora