CH.28: Breakup

65.4K 5.6K 2.7K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Keduanya sampai dirumah pukul lima sore, sepanjang perjalanan Sadewa terus-menerus mengomeli Shea hingga membuat gadis itu jengah mendengarkan ocehan abangnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya sampai dirumah pukul lima sore, sepanjang perjalanan Sadewa terus-menerus mengomeli Shea hingga membuat gadis itu jengah mendengarkan ocehan abangnya sendiri. Mungkin, bagi orang lain Sadewa terlihat manis, berbeda dengan Shea hang melihat Sadewa sebagai makhluk paling menyebalkan ketika sedang memarahinya.

"Naik ke pundak gue," ucap Sadewa yang membukakan pintu mobil Shea, lalu kemudian berjongkok membelakangi gadis itu.

"Bisa sendiri, lagian nggak seberapa juga lukanya," ucap Shea yang menolak tawaran Sadewa.

Sadewa menghembuskan napas gusar. "Betis lo luka, bengkak, memar, masih bilang gapapa?"

"Kalo gendong ya gendong aja, jangan sambil ngomel," ucap Shea yang diangguki langsung oleh Sadewa. "Yaudah, iya, cepet naik ke punggung gue," ucap Sadewa yang dituruti oleh Shea.

Sadewa menggendong Shea menuju kamar gadis itu yang berada di lantai dua, meskipun begitu Sadewa menepati perkataannya sepanjang perjalanan ia tidak bersuara sama sekali.

"Tunggu disini, jangan kemana-mana," ucap Sadewa sesaat setelah ia sampai di kamar milik Shea.

Shea menatap kesal ke arah Sadewa. "Ngatur banget sih!"

Sadewa langsung melayangkan tatapan tajamnya. "Besok ayah pulang, kalo sampe dia liat lo luka gara-gara kecerobohan gue, bisa-bisa gue yang dimarahin abis-abisan."

"Tapi ini bukan salah lo, ini salah cowok gembel yang tadi gue temuin di jalan," ucap Shea dengan tegas.

Sadewa menatap lekat ke arah Shea. "Apa pun alasannya, mau gue atau pun ayah, nggak mau liat lo luka sedikit pun."

Shea tak berkutik sama sekali, ia sangat paham bagaimana cara Sadewa dan Jordan mencintainya. Kalau sampai Jordan mengetahui hal ini, bisa dipastikan Shea tidak akan diperbolehkan membawa motor lagi.

Sadewa keluar dari kamar milik Shea sesaat setelah mengucapkan kalimat itu, namun, tak lama setelahnya Sadewa kembali lagi dengan membawa paper bag di tangannya.

"Nih, handphone baru lo," ucap Sadewa sambil memberikan paperbag itu pada Shea.

Shea menatap Sadewa dengan tatapan bingung. "Kapan abang belinya?"

"Sebelum ke rumah Azka, kata Azka handphone lo pecah, jadi langsung gue beliin yang baru," ucap Sadewa menjelaskan.

Kedua pipi Shea langsung bersemu, ia tidak menyangka Sadewa sepeduli ini terhadapnya. Padahal, kalau dipikir-pikir selama ini Shea selalu menyulitkan hidupnya, ditambah lagi semua masalah yang dibuat oleh Shea selalu Sadewa yang menyelesaikannya.

Jevgar The Story Of SheanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang