CH.36: Neglected

61.6K 6.3K 2.6K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Lima hari telah berlalu, semuanya mulai terasa asing sejak malam itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lima hari telah berlalu, semuanya mulai terasa asing sejak malam itu. Tidak ada lagi perbincangan antara Shea dan Jevgar, keduanya saling menghindari satu sama lain. Meskipun begitu Jevgar diam-diam masih sering mengirimkan bunga pada Shea setiap harinya sebagai bentuk permohonan maaf, sayangnya semua itu ditolak oleh Shea dengan alasan yang sama.

Saat ini Shea sedang berbaring di atas ranjangnya sambil membaca novel romantis terbaru yang ia punya, ditengah ketenangannya membaca buku tiba-tiba suara ketukan pintu mulai terdengar dan sudah pasti itu adalah Sadewa. Karena, tidak ada lagi orang dirumah ini selain Sadewa dan ayahnya, Jordan.

Sedangkan, Jordan tidak akan mengganggu waktu Shea dimalam hari karena ayahnya tahu bahwa Shea tidak suka diganggu jam malamnya berbeda dengan Sadewa yang selalu memastikan Shea untuk minum susu sebelum tidur.

"Gue masuk, ya?" tanya Sadewa dari balik pintu yang masih ditutup rapat.

Shea melirik kesal ke arah pintu kamarnya. "Mau ngapain?"

"Minum susu dulu sebelum tidur," ucap Sadewa yang memang selalu memastikan kesehatan gizi Shea agar gadis itu tidak gampang sakit.

Shea berdecak kesal. "Masuk aja nggak dikunci."

Sadewa masuk ke dalam kamar milik Shea dengan tangan kanan yang membawa nampan berisikan susu sementara tangan kirinya membawa seikat bunga Lily titipan Jevgar, saat memasuki kamar Sadewa sudah disuguhi oleh wajah kesal Shea. Sepertinya, gadis itu sudah mengetahui dari mana asal bunga Lily yang berada di tangan Sadewa.

"Shey, bunga dari Jevgar," ucap Sadewa sambil menaruh bunga itu di atas ranjang Shea.

Shea turun dari ranjangnya dan membuang bunga itu ke kotak sampah. "Alergi bunga jenis apa pun."

Gadis itu lalu berjalan ke arah Sadewa dan mengambil gelas berisikan susu vanila, ia langsung meneguk habis susu didalam gelas itu. "Lain kali bunganya langsung dibuang aja."

"Nomor cowok dihandphone lo memang sepenting itu, ya?" tanya Sadewa penasaran.

"Semua nomor cowok di handphone Shea itu baik, mereka nggak pernah bilang Shea cewek murahan. Harusnya, nomor kak Jevgar yang dihapus bukan mereka," ucap Shea dengan emosi.

Sadewa kemudian menaruh nampan nya dan memeluk Shea dengan erat, seperti sudah menjadi kebiasaan mereka bahwa sebelum tidur Sadewa pasti akan mengantarkan susu, memeluk Shea dan mengecup kening adiknya sebelum keduanya tidur di kamar masing-masing. Tapi, kali ini pelukan Sadewa terasa berbeda, Shea bisa merasakan bahwa abangnya tengah kecewa terhadap dirinya.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now