CH. 56 : Say Goodbye

35.7K 3.9K 1.6K
                                    

Shea menuruni anak tangga satu persatu dengan penampilan yang sudah rapi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, ini merupakan hari pertamanya masuk ke kelas setelah izin sakit selama tiga hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shea menuruni anak tangga satu persatu dengan penampilan yang sudah rapi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, ini merupakan hari pertamanya masuk ke kelas setelah izin sakit selama tiga hari.

Sejak malam itu, Shea memang tidak pernah menampakan wajahnya keluar dari kamar. Gadis itu mengurung diri selama dua hari penuh, ia bahkan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jevgar sejak malam itu.

Ada banyak rasa sesak setiap ia membuka mata, perasaan sesak itu kian lama menjadi rasa sakit hingga membuat Shea kesulitan bernapas lega. Setiap hari yang ia lakukan di kamarnya adalah menangis, menertawakan diri sendiri setelah itu menangis kembali.

Bahkan, dihari ini ketika ia menuruni anak tangga dan telinganya mendengar suara canda tawa dari arah ruang makan dadanya mulai terasa nyeri kembali. Apa ayah dan abangnya tidak merasa ada yang hilang dari hidup mereka?

"Shey, lo mau berangkat sekarang?" tanya Sadewa yang langsung ikut berdiri dari kursi makannya.

Sadewa berjalan ke arah Shea. "Ayo bareng gue!"

"Shea bareng Marlon," balas Shea dengan tatapan datarnya.

Gadis itu tidak melirik sama sekali ke arah meja makan atau Sadewa sekalipun, setelah mengatakan hal tersebut pada Sadewa ia langsung berjalan lurus ke arah pintu utama.

Baru saja satu langkah Shea keluar dari rumahnya, ia secara tanpa sengaja langsung berpapasan dengan Jevgar yang baru saja sampai di depan rumahnya. Gadis itu bahkan tidak tahu alasan mengapa Jevgar datang ke rumahnya pagi ini, apakah untuk menjemput Zevania?

Shea melirik ke arah Jevgar. "Zevania ada di dalem, masuk aja."

Setelah mengatakannya Shea langsung berjalan melewati tubuh Jevgar begitu saja, cowok itu tampak tak mengeluarkan suara sedikitpun ia bahkan hanya memperhatikan Shea dengan tatapan kosong.

Apa kisah ini benar-benar berakhir?

Shea menarik napasnya dalam-dalam ia dengan perlahan melangkahkan kakinya menuju rumah Marlon dengan raut wajah tenangnya, seolah bertemu dengan Jevgar hatinya sudah tidak lagi merasakan sakit.

Ternyata pelukannya pada hari itu menjadi pelukan terakhir keduanya, seakan-akan itu adalah pelukan perpisahan berkedok janji yang akan terus bersama selamanya.

Saat Shea sampai di depan pintu gerbang rumah Marlon, ia bisa melihat Marlon yang tengah memanaskan motor vespa matic kesayangannya, Shea hanya tersenyum singkat lalu duduk di sofa teras rumah itu.

Tatapannya lagi-lagi kosong, Marlon bahkan ikut sedih atas apa yang terjadi didalam rumah itu. Ini pertama kalinya ia melihat Shea bisa jadi gadis sekuat ini, padahal dulu Shea merupakan anak cengeng dan manja terhadap siapapun.

"Cil, lo kalo ada masalah itu cerita," celetuk Marlon dengan raut wajah kusamnya.

"Marlon lo itu gak usah banyak tanya, gue pusing dengernya!" sahut Shea sambil memijat pelipisnya sendiri.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now