CH.12: Night Market

46.4K 3.4K 1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Pagi ini Jordan pergi ke luar kota dan meninggalkan Shea serta Sadewa dirumah tanpa pengawasan orang suruhannya. Menurut Jordan, Sadewa sudah cukup dewasa kalau untuk mengurus adiknya.

"ABANG! SERAGAM SHEA DIMANA?!"

"ABANG! TALI PINGGANG SHEA DIKAMAR ABANG GAK?!"

"BANG, BANG, BANG! KAOS KAKI SHEA LIAT GAK?! YANG WARNA PINK!!"

"ABANG—,"

"DICARI DULU JANGAN NGOMEL TERUS!" pekik Sadewa memotong pembicaraan Shea.

Armos, Erza dan juga Jevgar sudah sampai dirumah Sadewa pukul tujuh kurang lima belas menit, keempatnya memutuskan untuk berangkat ke sekolah bersama. Shea menuruni anak tangga dengan berlari kecil karena sudah tidak tahan ingin sarapan, layaknya anak SD hari ini Shea mengepang kedua rambutnya dan berpakaian rapi. Meskipun, masih dengan baju yang tidak sesuai aturan sekolah.

"Loh, kok kak Armos sama kak Erza ada disini juga?" tanya Shea terkejut saat melihat kedua cowok itu duduk manis dimeja makan.

Erza melirik. "Gak boleh?"

"Tumben. Numpang makan ya lo berdua?!" ucap Shea dengan curiga.

Armos ikut melirik. "Shey, sehari gak berisik susah ya?"

"Mulut diciptain untuk ngomong," ucap Shea yang membuat Erza geleng-geleng kepala.

"Dew, adek lo nih," ucap Armos yang mengadu. Pasalnya, pagi ini suasana sedang dibuat tegang karena Asverse lagi-lagi mengibarkan bendera perang. Namun, saat diskusi berlangsung kemunculan Shea merusak segalanya.

"Kenapa?" tanya Sadewa berjalan dari arah dapur kotor sambil membawakan menu sarapan pagi ini dengan nampan.

"Gak tau bang, kak Armos gak jelas banget," timpal Shea yang tidak mau kalah.

Jevgar yang tidak terbiasa dengan suasana berisik tentu merasa sangat terganggu, terlebih suara Shea termasuk kedalam salah satu suara yang paling tidak ingin Jevgar dengar.

"Makan. Diem." ucap Jevgar dengan dingin seperti biasa.

Armos menatap Shea dengan tajam. "Mampus gak lo,"

"Lo juga, Armos." celetuk Sadewa yang sudah pasrah.

Pada intinya, Armos dan Shea memang sulit untuk diajak berdamai disituasi apa pun. Jika bertemu pasti akan seperti Tom and Jerry, dan itu sudah menjadi hukum alam bahwa playboy dan playgirl mustahil untuk berteman.

***

Sesampainya di depan gerbang sekolah. Seluruh murid yang kala itu berada dilokasi langsung membukakan jalan untuk empat anggota inti Skydome, sebagian diantara mereka sudah mulai berbisik-bisik.

"Ih, pasti bebeb Jejep dipelet deh sama itu cewek jelek!"

"Iya, mana mungkin sih cowok seganteng bang Jejep mau sama cewek centil?!"

"Muka standar gayanya semua cowok ganteng di sekolah dideketin, dasar sok cantik!"

"Mending Asha mantan kak Jevgar gak sih?! Kesel deh."

Jevgar The Story Of SheanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang