CH. 55: New Facts

37.7K 4.4K 3.3K
                                    

Shea menghentak-hentakan kakinya dengan penuh kekesalan, ia sungguh bosan menunggu kedatangan Jevgar yang sejak tadi tidak kunjung datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shea menghentak-hentakan kakinya dengan penuh kekesalan, ia sungguh bosan menunggu kedatangan Jevgar yang sejak tadi tidak kunjung datang. Berulang kali Shea membuka tutup aplikasi whatsappnya hanya untuk menunggu balasan pesan Jevgar, namun sayangnya tidak satupun dari pesannya dibalas oleh cowok itu.

Matahari terlihat mulai terbenam dan awan gelap perlahan menghiasi langit disore itu, Shea rasa malam ini akan turun hujan karena langit hari ini tampak mendung gelap.

Shea menundukan kepala seraya menekuk kedua lututnya, berkali-kali Shea mencoba menghubungi Jevgar tapi cowok itu tidak kunjung mengangkat panggilannya.

Akhirnya dengan perasaan sedih gadis itu beranjak untuk pulang ke rumahnya, di hari itu Shea percaya akan satu kalimat bahwa berharap pada manusia merupakan hal yang menyakitkan.

Shea menghela napasnya. "Ternyata mau siapapun yang janji, asal dia cowok..."

"Akhirnya, bakal tetep sama ya? Gak bakal bisa ditepatin."

Gadis itu menunduk lesu disepanjang perjalanan pulang ke rumahnya, padahal Jevgar merupakan satu satunya orang yang saat ini Shea percayai namun nyatanya semua cowok seperti anjing.

***

Di pertengahan jalan Shea memaki-maki dirinya sendiri karena terlalu banyak berharap pada orang-orang disekitarnya, dimulai dari Jordan, Sadewa dan kini Jevgar.

Dan, kini kesialan datang menghampirinya lagi, ia tidak habis pikir mengapa bensin motornya habis disaat rumahnya sudah hampir dekat.

"Sial banget gue hari ini, apa gue dikutuk ya sama Delvina istri jelek ayah?" decak Shea dengan kesal.

Gadis itu berjalan lurus ke depan meninggalkan motor kesayangannya, persetan jika ada yang mengambil motornya ia sudah muak dengan apa yang ada di hidupnya saat ini.

Rasanya ia ingin membakar barang-barang pemberian ayahnya sendiri, meskipun terdengar jahat tapi Shea tetap tidak akan lupa bagaimana sikap Jordan yang lebih membela Zevania dibandingkan dirinya.

Ketika sampai di persimpangan jalan Shea membelokan kakinya ke arah toko kue, mungkin ia butuh makanan manis untuk memperbaiki suasana hatinya saat ini.

Tidak disangka-sangka saat ia ingin melihat-lihat kue di etalase tiba-tiba takdir mempertemukannya dengan seorang laki-laki setengah paruh baya yang beberapa hari lalu ditemuinya.

"Bisa tolong pilihin kue red velvet, istri saya marah ke saya lagi," ucap Nostra yang berdiri tepat di belakang Shea.

Shea menoleh ke arah belakang ternyata ia bertemu lagi dengan laki-laki peruh baya yang saat itu ditemuinya.

"Saya juga lagi sedih om, bisa tolong pilihin kue untuk saya?" tanya Shea sambil membalikan badannya menghadap ke arah Nostra.

"Selera saya jelek," ucap Nostra yang masih teringat akan ucapan gadis itu terhadapnya.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now