CH.08: I Managed To Touch Your World

49.8K 3.8K 1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Jevgar terdiam terpaku sesaat setelah membentak Shea, ia sendiri tidak menyangka bahwa emosinya bisa diluar kendali. Mungkin, karena cowok itu adalah Region. Shea menatap takut ke arah Jevgar yang masih belum berganti posisi, jarak diantara keduanya terpaut sangat dekat bahkan napas Jevgar masih bisa Shea rasakan.

"Kak, gak mau munduran? Ini kaya orang mau ciuman tau, atau kak Jevgar mau Shea cium beneran?" tanya Shea dengan kegenitannya, sayangnya itu semua diabaikan oleh Jevgar.

Pikiran Jevgar masih kacau, seharusnya Jevgar bisa mengontrol suaranya di hadapan Shea. Dan, disaat Jevgar melamun Shea dengan tengilnya justru menempelkan telinganya tepat di dada Jevgar guna mendengar suara detakan jantung.

"Kak Jevgar deg-degan, beneran mau Shea cium, kak?" tanya Shea sekali lagi menggoda Jevgar.

"Coba kalo berani," ucap Jevgar dengan tatapan teduh dan wajah yang didekatkan ke bibir Shea.

Debaran jantung Shea berdetak berkali-kali lipat, bahkan sampai wajahnya mengeluarkan keringat dingin, "PANAS BANGET YA KAMAR SHEA?!"

"AC KAMAR KAYANYA RUSAK DEH!" sentak Shea mendorong tubuh Jevgar hingga cowok itu mundur beberapa langkah.

Jevgar tersenyum simpul, sepertinya sekarang ia tahu cara menaklukkan gadis dihadapannya.

Shea melepas tas dan sepatunya dengan buru-buru, "Shea mau mandi-"

"Butuh bantuan?" tanya Jevgar memotong ucapan gadis itu.

Dengan wajah merah padam dan wajah yang ketakutan Shea langsung berlari ke arah kamar mandi serta langsung menutup pintu dengan sangat keras, bisa-bisanya gadis centil seperti Shea takut dengan ucapan singkat dari Jevgar.

Jantungnya masih berdegup kencang, bahkan pipinya masih berwarna merah. Shea menatap dirinya dalam kaca kamar mandi, mencoba meyakinkan dirinya agar tidak jatuh dalam pesona seorang Jevgar.

"Liat aja lo kak, gue bakal bales dendam!" cicit Shea dengan kesal.

Bisa-bisanya Jevgar menemukan titik lemah Shea yang sudah gadis itu sembunyikan sedalam mungkin.

"Serem banget, sumpah itu kak Jevgar manusia bukan sih?!" gerutu Shea yang memegangi dadanya dan menenggelamkan wajahnya di dalam bathtub yang sudah terisi air penuh.

Setelah mandi Shea langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur dan mengambil laptop, akhir-akhir ini ia sering merasa jenuh akan semua hal yang disukainya. Oleh karena itu, Shea mulai penasaran akan film Naruto yang disukai oleh abangnya, Sadewa.

"Liat Naruto makan ramen, kenapa gue juga laper sih?!" gerutu Shea kesal.

Shea merasa cacing di perutnya sudah demo minta diberi makan sedangkan rumahnya tengah dihuni teman-teman abangnya, belum lagi semenjak kejadian yang baru saja terjadi Shea merasa masih tidak sanggup untuk bertemu dengan Jevgar. Ditambah ayahnya Jordan belum pulang dari kantor, menyebabkan Shea mau tidak mau harus pergi ke dapur untuk mengambil makan.

***

Malam ini Shea mengenakan piyama berwarna baby pink lengkap dengan gambar Kuromi, dengan rambut yang dibiarkan tergerai Shea berjalan seperti maling menuju arah dapur.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now