CH.27: Accident

50.3K 4.2K 1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Siang ini, Shea sudah siap ingin pergi berdua bersama Jevgar ke toko buku guna membeli stok persediaan novel romantis untuk mengisi rak buku kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini, Shea sudah siap ingin pergi berdua bersama Jevgar ke toko buku guna membeli stok persediaan novel romantis untuk mengisi rak buku kamarnya.

Jam sebelas siang Shea sudah duduk rapi di ruang televisi bersama Sadewa yang sedang asik bermain game online di laptop, Shea berulang kali membuka tutup aplikasi WhatsApp di handphone miliknya guna menunggu kabar dari Jevgar.

Berulang kali pula Shea berdecak kesal karena Jevgar yang tidak kunjung memberikan kabar, "Bang, temen lo mana sih?!"

"Tungguin aja, paling juga bentar lagi," jawab Sadewa tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.

Shea menghela napas panjang, ia menundukkan kepalanya dengan raut wajah kecewa. Apa hari ini Jevgar akan melakukan kesalahan yang sama seperti sebelumnya?

Sadewa langsung keluar dari permainan yang sedang ia mainkan, saat sadar bahwa Shea tidak menjawab ucapannya. Sepertinya, gadis itu tengah bersedih sekarang. Hal yang membuat Sadewa merasa gagal menjadi seorang abang adalah ketika ia melihat adiknya bersedih. Ia mulai menghela napas panjang, kemudian beralih menatap ke arah Shea.

Sadewa berjongkok di hadapan Shea. "Pergi sama gue aja, mau?"

"Nanti gue traktir nonton bioskop sama main timezone deh, gimana?" tawar Sadewa yang hanya dibalas dengan gelengan kepala.

Shea merebahkan kepalanya di sandaran sofa. "Ngeselin banget sih temen lo, bang,"

Shea menatap langit-langit rumahnya, ia yakin Jevgar tidak akan lupa dengan janji yang ia buat semalam, pasti ada alasan mengapa Jevgar belum kunjung datang siang ini.

"Janjian jam sepuluh, sampe jam sebelas belum juga dateng, lo juga nggak dikasih kabar, kan?" tanya Sadewa yang menatap lekat ke arah Shea.

Shea menegakkan kepalanya, dan beralih menatap ke arah Sadewa. "Shea mau ke toko buku sendirian aja."

Itu menjadi keputusan final Shea saat ini, ia sudah tidak mau berharap kepada seorang Jevgar karena sudah pasti akan berakhir dengan kekecewaan, Jevgar memang tidak pernah bisa membuat Shea percaya akan semua ucapan yang dilontarkannya.

"Nggak, lo masih sakit, kita ke toko buku pake mobil," ucap Sadewa dengan tegas.

Bagaimanapun juga kemarin Shea baru terkena alergi dan Sadewa pasti akan dimarah oleh Jordan jika sampai ayahnya tahu hari ini ia membiarkan Shea ke toko buku seorang diri.

"Shea mau sendiri aja, lagian cuma beli novel doang sebentar," ucap Shea yang ngotot mau pergi sendiri.

Sadewa menggelengkan kepalanya. "Harus sama gue."

Jevgar The Story Of SheanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang