CH.26: Peace

63.7K 4.6K 1.2K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Jevgar datang ke rumah Sadewa dengan raut wajah khawatir sekaligus panik, ia tidak habis pikir bahwa Shea sampai rela mencelakakan dirinya sendiri demi Jevgar tidak makanan yang Asha buatkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jevgar datang ke rumah Sadewa dengan raut wajah khawatir sekaligus panik, ia tidak habis pikir bahwa Shea sampai rela mencelakakan dirinya sendiri demi Jevgar tidak makanan yang Asha buatkan.

"Shea dimana?" tanya Jevgar yang saat itu baru sampai.

"Bangsat lo, Gar. Sumpah!" ucap Sadewa yang sudah tidak bisa mengekspresikan kekesalannya.

"Yaudah, cewek gue dimana?" tanya Jevgar yang saat itu juga memasang wajah penuh kekhawatiran.

"Kalo bukan karena lo banyak tingkah sama mantan lo, Shea hari ini gak bakal kena alergi makanan," ucap Erza yang menatap kesal ke arah Jevgar.

"Gue minta maaf, gue bener-bener lupa Shea alergi seafood," ucap Jevgar dengan jujur.

"Maaf, maaf. Liat noh Shea dah jadi anakan ayam di dalem kamar," celetuk Armos yang sudah terlanjur ikut emosi.

Jevgar mengambil salep yang berada di tangan Sadewa. "Biar gue aja yang salepin."

"Yaudah, gue mau ganti air kompres dulu," ucap Sadewa dengan raut wajah yang sudah ditekuk sendari tadi. Rasanya Sadewa ingin melayangkan satu pukulan pada wajah Jevgar detik ini juga, hanya saja pasti akan membuat Shea marah jika itu sampai terjadi.

***

Jevgar masuk ke dalam kamar milik Shea untuk yang kesekian kalinya, ia bisa melihat Shea yang tertidur pulas sambil memeluk handphone yang saat itu tengah berputar YouTube dengan judul Cocomelon.

Jevgar mengambil handphone itu dari tangan Shea dengan hati-hati, gadis itu tampak lebih cantik ketika matanya terpejam. Hingga tanpa sadar Jevgar menarik kedua ujung bibirnya saat melihat Shea yang tertidur pulas.

"Lain kali jangan buat gue marah," ucap Jevgar saat melihat wajah Shea yang dipenuhi bintik merah.

Jevgar menyentuh dahi Shea menggunakan telapak tangan kanannya, ternyata panasnya belum juga menurun. Merasa terganggu, Shea langsung membuka kedua matanya secara perlahan, ia terbangun saat merasa ada yang menyentuh dahinya.

Saat membuka mata, rasanya seperti tengah bermimpi melihat wajah Jevgar yang sudah berada di hadapannya dengan raut wajah khawatir. Tatapan mata Jevgar seperti sihir untuk hidupnya, Shea membenci tatapan itu disaat seperti ini.

Ia menjadi tidak bisa berkata-kata saat Jevgar menatap matanya dengan tatapan teduh, tidak ada kebencian disana. Tidak seperti hari-hari biasanya, kali ini Shea menemukan binar mata yang berbeda dari Jevgar.

Jevgar The Story Of SheanaWhere stories live. Discover now