CH. 50: About Jordan

41.6K 4.6K 1.7K
                                    

Setelah Shea dan Jevgar selesai membeli sepasang kalung dengan simbol bintang dan matahari, Jevgar kemudian langsung mengantarkan Shea pulang ke rumahnya.

Mau bagaimana lagi? Pasalnya, Sadewa yang sedari tadi terus menghubungi Jevgar hingga membuat cowok itu kesal sendiri.

Ketika sudah sampai didepan pintu rumah, terlihat Jordan dan Sadewa yang sudah menunggu kedatangan Shea di depan pintu rumah mereka.

"Shea kalo mau ngomong sama ayah nanti aja, sekarang kamu masuk ke kamar langsung mandi!" perintah Jordan yang membuat Shea menaikan satu alisnya merasa bingung.

"Udah cepet sana lo mandi, ayah mau ada yang diomongin sama Jevgar," tegas Sadewa sambil mendorong pelan bahu Shea untuk masuk ke dalam rumah.

Selang beberapa menit setelah Shea dan Sadewa menghilang dari balik pintu rumah mereka, Jordan langsung menyuruh Jevgar untuk duduk di kursi depan terasnya.

Tanpa basa-basi Jordan langsung menanyakan perihal orang tua dari Jevgar yang selama ini selalu disembunyikan oleh cowok itu, mungkin lebih tepatnya sangat jarang diperbincangkan oleh para anggota Skydome.

"Gar, kamu ini anaknya Nostra?" tanya Jordan dengan raut wajah serius.

Jevgar menganggukan kepalanya. "Hm."

"Loh, kok kamu gak pernah kasih tau om sih?" ucap Jordan memasang raut wajah kesal.

"Untuk apa?" tanya Jevgar dengan mudahnya.

"Om ini temenan deket sama papa kamu, ya baru-baru ini sih, om kira anak papa kamu cuma si Selatan ini," ucap Jordan yang membuat Jevgar menatap aneh ke orang tua satu itu, ia tidak menyangka ayahnya memiliki teman seperti ini.

"Oh," ucap Jevgar singkat.

"Kalo gitu mulai sekarang kamu jangan punya banyak perasaan lebih ke Shea ya, soalnya om sama papa kamu udah punya rencana lain," ucap Jordan dengan raut wajah seriusnya.

Jevgar menatap tak suka ke arah Jordan "Terserah."

Cowok itu langsung melihat ke arah jam tangannya, ia langsung bergegas pergi tanpa mengatakan sepatah-kata pun, karena ia tahu rencana yang dimaksud Jordan mungkin akan berkaitan dengan bisnis ayahnya.

Untungnya, Jordan sudah biasa dengan sikap dingin Jevgar yang sejak dulu memang tidak pernah berubah. Jadi, ia tidak merasa tersinggung jika Jevgar pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu padanya.

***

Malam ini Shea, Sadewa dan Jordan tengah menikmati hidangan makan malam bersama diruang makan keluarga. Ini pertama kalinya Shea bisa kembali makan bersama ayahnya, setelah tiga bulan laki-laki itu sibuk mengurusi bisnis properti barunya di kota Bali.

Ruang makan itu dipenuhi canda tawa karena tingkah laku Shea yang tidak ada habisnya berbuat kekonyolan, sampai pada titik dimana Shea melakukan protes terhadap Jordan.

"Ayah kok jadi jarang pulang sih?! Sekarang keluar kota terus kaya gak ada anak aja dirumah!" protes Shea yang kesal dengan ayahnya yang sangat workaholic.

"Kamu, kan, udah besar Shey, masa gitu aja marah emang uang jajannya kurang?" tanya Jordan membuat Shea langsung melotot ke arahnya.

"Memang kasih sayang ayah bisa dibeli pake uang?" tanya Shea dengan galak.

Sadewa hanya senyum-senyum sendiri melihat perdebatan antara adik dan ayahnya itu, rasanya ia sudah lama tidak melihat suasana sehangat ini diruang makan rumahnya.

Sayangnya, kehangatan itu berakhir ketika tiba-tiba pintu rumah mereka diketuk oleh seseorang dari luar. Sepertinya, Sadewa tidak mengundang siapapun malam ini? Atau, itu adalah teman Shea?

Jevgar The Story Of SheanaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum