CH.46: Canteen Problem

47.5K 5.4K 2K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️

🌷 ABSEN KEHADIRAN DISINI YA ALIYEN 🌷



Pagi ini Jevgar sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga sambil mengirimkan pesan singkat pada Shea untuk menunggunya dan berangkat ke sekolah bersama

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pagi ini Jevgar sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga sambil mengirimkan pesan singkat pada Shea untuk menunggunya dan berangkat ke sekolah bersama.

Jam dinding sudah menunjukan pukul tujuh pagi, Jevgar langsung bangkit dari sofa menenteng sambil jaket Skydome dan menggunakan tas di bahu kanannya serta menautkan kunci motor pada telunjuk kirinya.

Namun, baru sampai di ruang makan untuk mengambil segelas susu seperti biasanya, ia sudah langsung mendapatkan tatapan tajam dari Nostra. Laki-laki itu menatap putranya seolah Jevgar telah melakukan kesalahan besar pagi ini, tentu saja Jevgar yang merasa tidak terima langsung balik menatap tajam ke arah ayahnya.

"Mau pergi kemana kamu?" tanya Nostra seolah tidak mengizinkan Jevgar untuk pergi ke sekolah.

"Sekolah," ucap Jevgar dengan suara lantangnya.

"Gak usah kak, mama udah minta izin sakit tiga hari sama wali kelas kamu kemarin," ucap Kalea menimpali.

"Hari ini kamu ikut saya ke Bandung," ucap Nostra yang memang berencana mengajak Jevgar ke perusahaan.

"Gak bisa, hari ini ada presentasi Geografi," bantah Jevgar berbohong, karena nyatanya ia hanya ingin melihat Shea hari ini.

"Sejak kapan kamu mikirin tugas sekolah?" tanya Nostra dengan tatapan heran, pasalnya ini pertama kali ia mendengar Jevgar memiliki niatan untuk mengikuti pelajaran di sekolah.

"Intinya, kalo kamu nggak nurut apa kata saya, jangan harap bisa pake harta saya lagi," sambung Nostra yang tetap diabaikan oleh Jevgar.

"Suka-suka papa," ucap Jevgar, lalu pergi begitu saja.

Jevgar berjalan keluar sambil mengenakan jaketnya, merapikan rambut yang sudah menutupi pelipis dan tidak lupa mengenakan helm full face kebanggaannya.

***

Bel istirahat berbunyi nyaring yang membuat seluruh murid langsung berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing, dan disaat semuanya pergi menyerbu kantin ada seorang gadis yang justru menaruh kepalanya diatas meja sambil menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.

Gadis itu tidak lain adalah Shea, ia memilih untuk tidak keluar kelas hari ini karena kepalanya yang sedikit merasa sakit akibat mendengarkan guru matematikanya menerangkan rumus selama tiga jam pelajaran penuh.

Jevgar The Story Of SheanaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora