PROLOG

34.2K 1.3K 27
                                    

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Heloo buat reader yang tidak terlalu saya cintai 🤭

Yuk baca cerita Mahabbah Sang Ustadz dari awal lagi, siapa tau kangen.

Happy Reading All

***

Gadis itu kembali berbalik dengan raut wajah tak suka, bahkan terlihat jelas bagaimana wajah oval itu memerah karena amarah.

“Ustadz, apa-apaan sih?” protes Yumna.

“Kenapa?”

“Ya, Ustadz yang kenapa? Ngapain tarik-tarik kerudung saya? Mana di depan umum begini, gimana kalau nanti terlepas lagi? Ustadz mau apa?” cerocos Yumna kesal.

“Jangan buat dirimu malu dengan menjadi sorotan banyak orang di sini, rendahkan suaramu!” tegur Alfatih. Ia tak nyaman dengan seruan Yumna.

“Nggak bisa! Memangnya Ustadz mau apa kalau saya melawan? Ingin menghukum saya atau ing ....”

“Saya akan menikahimu!” pangkas Alfatih dengan cepat membuat gadis yang berdiri di hadapannya kali ini bungkam.

“Nggak!” balas Yumna setelahnya. Mendengar penuturan Alfatih yang seperti itu membuatnya seketika teringat dengan kejadian tempo hari kala dirinya dipinta kiai Ahsan menghadap bersama Alfatih.

“Kenapa enggak?” tanya Alfatih.

“Ya, intinya enggak. Saya nggak tertarik nikah sama Ustadz!” pertekan Yumna dengan mata berembun.

Yumna hendak melangkah pergi dari sana. Namun, lagi-lagi Alfatih mencegahnya, kali ini tasnya yang ditarik Alfatih, hingga ia hampir terhuyung. Untungnya dengan cepat Yumna bisa menyeimbangkan posisi, tak tahu jika nantinya akan bagaimana karena ulah ustadz itu.

“Ustadz!” pekik Yumna kembali membuat Alfatih melepaskan tarikan.

“Ada apa?” tanya Alfatih santai. Namun, terdengar tegas dengan tatapan mata yang tak kalah sengit.

“Tolong, jauhi saya!” pinta Yumna pelan.

“Itu akan berlaku untuk beberapa hari ke depan, sebelum akhirnya kamu yang akan menjadi orang pertama yang harus saya awasi,” kata Alfatih terdengar menekan.

________________

Jangan lupa krisar dan tandai typo, ya. Ceritanya sengaja republis karena sebelumnya direvisi.

Buat yang baru setengah part baca, sabar-sabar, ya. InsyaaAllah aku up nya nggak lama.

Ramaikan lapaknya, ya! 😎

Mahabbah Sang Ustadz (End) Where stories live. Discover now