12

2.2K 150 6
                                    

Setelah menempuh beberapa menit, rombongan Bapak sampai di Unhan. Dengan segala sambutan dari rektor, dekan, hingga jajarannya. Mayted mengawal Bapak hingga duduk dikursi paling depan bersama beberapa pejabat militer dan pejabat Unhan. Walaupun banyak orang yang meneriaki namanya, menfoto atau memvideo diam diam, Mayted tetap fokus dengan tugasnya. Setelah memastikan Bapak aman, baru lah ia berjalan ke belakang duduk bersama dua cucu Bapak, Rizky, Agung, dan Deril.

Sebenarnya Vanessa sudah biasa ikut kegiatan Kakeknya yang seperti ini, ia sudah sering bertemu kenalan Bapak yang dari berpangkat tinggi hingga yang biasa saja, atau pejabat pejabat lainnya. Tapi kali ini sungguh ketakutan, karena Kakek tadi bilang para fans menunggunya.

Bahkan ketika ia masuk ke aula wisuda itu, semua wisudawan/wisudawati meneriaki namanya, ada beberapa yang minta foto juga dan Mayted pun membantunya. Laki laki itu tidak hanya membantu orang yang ingin foto dengan Bapak, tetapi dengan cucunya juga.

"Pak, aku pulang aja ya?" Vanessa menyolek Mayted yang duduk tepat disebelahnya.

"Loh kenapa? Jangan berubah pikiran mbak, kita udah disini." Bisik Mayted.

"Ih aku takut Pak, kalau suaraku false gimana? Kan aku nggak ada persiapan." Rengeknya lagi.

"Tinggal saya bantu ketawain." Mayted dengan entengnya menjawab seperti itu.

Bahkan perkataan Mayted juga terdengar oleh Rizky, Agung, dan Deril. Mereka juga ikut tertawa.

"Ih Pak Teddy!" Vanessa mencubit lengan Mayted dan menahan suara amarahnya. Sedangkan Mayted berusaha untuk menahan tawanya.

"Santai mbak, rileks. Kamu nggak disuruh joget kok. Mas Bintang saja santai aja tuh." Mayted berusaha menenangkannya.

"Dia kan sudah biasa, Pak!" Sahut Vanessa.

"Makanya, untung saja Mas Bintang mau temenin kamu, mbak. Kalo nggak, yang ada kamu makin panik." Ujar Mayted.

Vanessa mendengus kesal.

"Pakaian aku aneh nggak? Makeup aku aman kan?" Vanessa yang sudah kelewat panik itu akan menanyakan apapun ke Mayted untuk membantunya rileks dan percaya diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pakaian aku aneh nggak? Makeup aku aman kan?" Vanessa yang sudah kelewat panik itu akan menanyakan apapun ke Mayted untuk membantunya rileks dan percaya diri.

"Bagus mbak, aman dan cantik kok! Pasti pangling fans kamu nanti mbak!" Mayted mengacungkan jempolnya.

"Pak serius ih." Vanessa masih saja meminta validasi agar ia merasa tenang.

"Udah diem ya bocil, kamu diliatin orang orang nanti kalo gelisah terus. Sekarang fokus sama acara di depan. Itu Bapak lagi ngomong." Mayted berusaha untuk menenangkan Vanessa yang masih bergelagat gelisah.

Akhirnya Vanessa berusaha menenangkan dirinya walaupun jantungnya masih berdetak tak karuan. Rasanya ia ingin lari ke kamar mandi karena mulai merasa mules. Ia menggigit bibir bawahnya dan mengopek kulit kukunya karena semakin grogi. Mayted yang merasa ada yang tidak beres langsung menyarankan sesuatu.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now