51-Flashback (Spesial) Edisi Lebaran

2.3K 206 40
                                    

This part has nothing to do with the previous part and the next part‼️

Pagi itu seisi Hambalang sangat riuh. Apalagi ternyata Om Didit dan Bundanya lebaran bersama Nenek di Cendana sedangkan mereka berempat lebaran bersama Bapak di Hambalang sehingga anak anak mereka diluar jangkauannya sehingga Bapak tidak bisa tenang melihat keempat cucunya karena pagi pagi sudah perang adu mulut.

Bahkan Mas yang melihat Vanessa seperti kerasukan setan tidak bisa menenangkannya, ditambah Mbak Ati yang sangat Alpha Women, Mas Bintang dengan mulut cerewetnya, dan Mas Habib yang nggak mau kalah.

"Susah banget sih bangunnya?!" Kali ini Mbak Ati yang mengomel tanpa perasaan.

"Lo nyalahin gue? Gue bangun jam 5 ya anjir?! Abis sholat subuh gue udah mandi." Protes Vanessa yang tidak terima. Justru gadis itu menatap Bintang dan Habib bergantian yang baru turun. Mereka berdua yang telat bangun tapi dirinya yang diomelin oleh Mbak Ati.

"Loh santai dong, gue mandi sat set, nggak nyampe lima menit selesai. Lo walaupun bangun jam 5 tapi makeup lo bisa dua jam Nes!" Kini justru Vanessa mendapat serangan dari Bintang.

"Sumpah gue nggak sengaja ketiduran, tapi gue juga mandi lima menit selesai. Nih buktinya gue nggak telat telat amat ya!" Habib masih tetap melindungi dirinya sendiri.

"Gila ya dua jam?! Gue makeup nggak sampai lima belas menit! Ngaco ya lo! Dikira mau kondangan makeup dua jam?! Yang turun duluan siapa? Gue kan?!" Kini seisi rumah Hambalang menjadi saling adu sorak sorakan.

"Gue bangunin kalian setengah lima pagi loh! Biar nggak mepet berangkat sholat ied!" Ucap Mbak Ati yang masih menggebu gebu.

"Mbak? Lo lihat sendiri loh gue sebelum mandi turun dulu makan ketupat, gue lebih gampang dibangunin kali ini daripada mereka. Kok lo nggak ngehargain usaha gue bangun pagi?" Ucap Vanessa kesal.

"Lo makannya lelet, Nes. Bisa bisanya masih lanjutin Queen of Tears pagi pagi subuh?" Ejek Ati.

"Nah ketahuan kan siapa yang lelet?" Bintang menjadi tukang kompor.

Vanessa menghela napasnya kesal. "Wah sinting beneran, bisa gila gue!"

"Ini kapan selesainya ya?" Bisik Agung.

"Gue kira tanpa Mas Didit dan Mbak Yanti, nggak bakal ada drama sebelum sholat ied, ternyata lebih parah." Bisik Rajif.

"Gue lebih takut Bapak marah daripada Mbak Vanessa yang ngamuk. Tuh lo liat ekspresi Bapak, hitungan detik bakal meledak sebentar lagi!" Sikit Rizky.

"Bang, lo nggak mau nenangin mereka?" Tanya Rajif.

"Saya aja takut, Jif. Yang ada saya yang disemprot Vanessa." Sahut Mayted.

"Mau gue makan lelet sambil nonton, siapa yang turun duluan?! Gue kan? Jadi lo nggak bisa nyalahin gue!" Habis sudah energi Vanessa meladeni ketiga sepupu kembarnya. Bisa bisanya mereka kompak nyalahin dirinya padahal ia tidak bersalah?

"Gue nggak salah." Sahut Bintang santai.

"Gue juga hehe, masih tepat waktu." Lanjut Habib.

"Gue siram lo berdua sama kuah ketupat anj—" Belum saja Vanessa menyebutkan nama hewan tersebut, Mas dari belakang menahannya. Laki laki itu menarik lengan baju tangannya.

"Mbak, udah biarin aja." Bisik Mas saat itu.

"Nyebelin mas, masa aku yang disalahin?" Kesal gadis itu.

"Sengaja, kamu kan tahu sendiri kelakuan mereka berdua, apalagi Mas Bintang. Udah ya sayang, Bapak udah nahan amarah itu." Mas bukan bermaksud untuk menyuruh Vanessa mengalah, tetapi melihat raut wajah Bapak yang semakin tidak enak, laki laki itu lebih baik dimarahi gadis kesayangannya dibanding habis dimarahi Bapak.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now