53

2.2K 221 33
                                    

Kepulangannya kali ini Vanessa memutuskan untuk balik ke Hambalang. Setelah beberapa minggu ia menetap di rumah sakit karena terlalu malas untuk pulang. Setelah bergantian shift dengan teman temannya, ia mendapat libur dua hari. Tadinya ia mau pulang ke rumah orang tua Mas, tapi Bapak memintanya untuk pulang karena beliau rindu dengan cucunya.

Tadinya ia mau mengajak Ati untuk pulang bersama karena malas untuk menyetir, tapi gadis itu lagi lagi berbeda jadwal dengannya.

Sesampainya di Hambalang, ia tidak heran lagi sudah banyak Paspampres yang sudah berdiri tegak di pintu rumah. Untuk apa lagi kalau bukan menjaga keamanan Kakeknya sebagai Presiden. Ia juga melihat Mas Lino, Mas Rajif, Mas Nando, dan Mas Deril yang tengah bernyanyi bersama di dekat halaman depan rumah. Sepertinya mereka baru selesai bekerja seharian ini.

Beberapa Paspampres yang mengetahui keberadaannya setelah turun dari mobil langsung membungkuk hormat kepadanya. Jujur Vanessa sedikit terkejut karena ini pertama kalinya ia diperlakukan seperti ini. Sedikit canggung karena Vanessa juga belum berkenalan dengan anggota Paspampres.

"Neng geulis!! Apa kabar?!!!" Teriak Lino ketika melihat Vanessa turun dari mobil.

"Mbak Vanessa ayo sini!!" Ajak Mas Rajif juga.

Vanessa tersenyum melihat ADC Bapak yang begitu excited dengan kedatangannya kali ini. Vanessa yang masih setia dengan seragam koas, sendal crocs, dan rambutnya yang ia cepol asalan berlari kecil menghampiri para Mas nya itu.

"Mbak ya ampun kangen banget, udah lama nggak ketemu kamu." Ucap Mas Nando.

"Mas Noy aku nontonin live streaming game Mas di tiktok loh! Seru banget! Aku kalau pusing sama kerjaan pasti nonton itu!" Ucap Vanessa dengan girangnya.

"Hahaha makasih loh mbak! Maaf ya kalau saya suka emosi." Ucap Nando dengan tertawa kecil.

"Gapapa Mas Kocak." Ledek Vanessa.

"Yah Mbak jangan dibuka aib saya." Nando salah tingkah malu.

"Capek banget ya mbak?" Tanya Deril.

Vanessa ikut duduk bergabung, ia mengangguk kepalanya. "12 Jam aku di ruang operasi hahaha, keluar dari sana udah ganti hari."

"Jangan lupa makan mbak, makin mungil aja kamu." Sahut Rajif.

"Iya mbak, kamu juga pucat banget." Lanjut Nando.

Vanessa tertawa, lagi lagi ketika ia bertemu orang yang sudah mengenalnya, pasti semua orang langsung sadar dengan perubahan berat badannya.

"Baru pulang kerja mas? Hari ini Kunker kemana aja?" Tanya Vanessa.

"Ke Papua Mbak seharian ini, baru nyampe sini kayaknya sejam yang lalu." Sahut Lino yang sesekali menghisap vapenya.

"Mbak, jangan betah di rumah sakit. Kalau bisa pulang, pulang mbak, kita kangen." Ucap Rajif yang memetik senar gitar asal.

"Maunya gitu mas, tapi percuma juga aku pulang tapi rumah kosong." Ujar gadis itu dengan helaan napas lelahnya.

"Ada kita mbak, kan kita dibagi bagi jam kerjanya, udah nggak sesering dulu karena Bapak udah ada Paspampres." Sahut Nando.

"Kenalah gih mbak sama mereka, rata rata mereka ada juniornya dan seniornya Bang Teddy." Kata Rajif, saat mendengar nama Teddy, Vanessa tiba tiba merasa sesak.

"Oh iya? Nanti deh, lagian udah malam. Besok aja, tapi aku kaget loh mereka bungkuk hormat ke aku." Vanessa menggaruk tengkuk lehernya.

"Udah pasti mbak, jangan kaget lagi nanti hahaha." Tawa Rajif.

Beberapa menit mereka sama sama diam, Vanessa yang diam dengan pikiran kosongnya. Nando yang menyadari itu langsung menyadarkan gadis itu.

"Mbak, jangan ngelamun. Kangen Bang Teddy ya?" Tanya Nando langsung. Sepertinya mas mas nya ini sudah hafal sekali gelagatnya.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now