68

2.8K 255 66
                                    

Kehamilan Vanessa sudah menginjak lima minggu dan sedang berada pada trimester pertama. Kabar kehamilan cucu Presiden ke-8 itu disambut sangat bahagia dan haru oleh seluruh keluarga besar, termasuk para staff dan ADC Bapak. Bahkan Paspampres yang mendengar hal itu juga mengucapkan selamat. Vanessa dan Mas memutuskan untuk tidak mengungkapkan ke publik dan berusaha untuk terus merahasiakan itu hingga waktu yang tepat untuk diungkapkan.

Apalagi ini kehamilan pertama Vanessa dan tidak ingin publik tahu. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh Vanessa tanpa intervensi siapapun. Walaupun ia yakin nanti akan terbongkar dengan sendirinya.

"Kata gue kita mempersiapkan diri sih." Ucap Lino yang kini para staff Bapak tengah berkumpul bersama beberapa anggota Paspampres setelah kegiatan Bapak hari ini selesai.

"Kenapa bang?" Kali ini bukan dari para ADC Bapak, melainkan Letda Jaza. Salah satu anggota Paspampres yang pernah bertemu dengan Vanessa di Istana Negara.

"Oiya lo belum tahu ya." Sahut Nando yang tengah menghisap vape miliknya.

Jaza menggeleng pelan, termasuk tiga anggota Paspampres yang seusia dengan mereka.

"Mbak Vanessa salah satu spesies paling serem diantara tiga spesies kembar lainnya." Ucap Lino yang mulai lingkaran gibah ditengah tengah.

"Setuju!!" Ucap Deril, Nando, Rajif, dan Agung serentak.

"Kenapa?" Tanya Jaza dan Damar.

"Wah, kita udah bertahun tahun tinggal sama keempat cucu Bapak, bro. Dan yang paling bikin pusing itu Mbak Vanessa. Sifatnya itu beuh bikin satu rumah stress, pusing tujuh keliling." Kata Agung dengan tertawa.

"Tantrumnya, keras kepalanya, banyak maunya, ribet, dan nggak mau kalah. Emang sih setelah koas dan udah menikah sama Bang Teddy, Mbak Vanessa udah cukup dewasa. Tapi, who knows? Sifatnya yang dulu bisa balik lagi gara gara hamil." Sahut Rajif tak kalah untuk meroasting Vanessa.

"Anak kembar lagi HAHAHAHAHA." Lino tertawa ngakak.

"Nggak tahu tuh kembar cewek atau cowok. Lo bayangin kalau kembar cewek. Apa nggak makin pusing tuh kita ngurus duo bocil tantrum titisan Mbak Vanessa. Untung untung mirip Bang Teddy, kalau mirip Mbak Vanessa. Apa kita nggak langsung dirujuk ke rumah sakit jiwa?" Kata kata Deril sukses membuat semua yang ada disana tertawa ngakak.

"Firasat gue, kita yang bakal jadi baby sitter. Lihat kan? Bang Teddy kerja, Mbak Vanessa dengan jadwal operasinya." Sahut Agung.

"Gue nggak sanggup dah bayanginnya." Sahut Nando dengan gelengan kepalanya.

"Gue selalu baca sholawat semoga gue nggak kena tumbal mood hamilnya Neng Geulis." Ucap Lino.

"Goblok, beda server!" Rajif menoyor kepala Lino.

"Siap siap aja kalian yang kena." Ucap Agung sembari menunjuk Jaza, Damar, dan Haris. Ketiga anggota Paspampres yang tengah nimbrung bersama mereka.

"Tapi, Mbak Vanessa masih masuk kerja ya?" Tanya Jaza.

"Masih, kayaknya nanti pas udah 6 bulan kali ya baru cuti." Celetuk Deril.

"Apalagi selama Mbak Vanessa hamil, sering dijaga Paspampres yang lain kan. Udah gitu karena permintaan Bang Teddy, selama istrinya kerja, pulang ke Kertanegara atau ke Hambalang biar selalu bareng sama Bang Teddy." Ucap Rajif.

"Pasti resah Bang Teddy kalau biarin Mbak Vanessa sendirian di rumah selama beliau belum pulang. Makanya Vanessa selalu dianterin pulang ke Kertanegara atau Hambalang, baru deh setelah Bang Teddy selesai kerja bareng pulang sama Mbak Vanessa." Celetuk Frank yang beberapa menit yang lalu juga ikut bergabung.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now