44

2.1K 213 24
                                    

Pengawalan kedatangan Prabowo Subianto, Menhan RI sekaligus Presiden terpilih dilakukan dengan sangat ketat dan tertib. Jajaran rombongan Bapak dalam pengawalan untuk memenuhi undangan Presiden China dalam kunjungan kehormatan di the Great Hall of the People in Beijing, China.

Sesampainya di The Great Hall, beberapa jajaran pejabat China menyambut Bapak dengan karpet merah panjang yang dikiri kanannya berdiri anggota militer China yang menyambut Bapak dengan berbagai simbol kehormatan. Media tentu tak luput dari peristiwa penting ini.

Mayted dengan atribut lengkap pada pakaian dinasnya itu selalu berdiri disamping Bapak, menenteng dua tas yang isinya tidak diketahui Vanessa. Entahlah, dia merasa isinya dokumen penting dan ada yang bilang juga ada alat komunikasi di dalamnya.

Mas-nya itu jalan didepannya berdampingan dengan Bapak tanpa menyentuh red karpet. Sesekali was was dan mengaktifkan insting serta mata elangnya dalam mengawal Bapak dan selalu berjarak 4-5 meter dari Bapak. Tidak hanya Mas-nya saja, tapi juga Mas Rizky, Mas Agung, dan Mas Deril yang berada di belakang Bapak dengan pakaian formal tuxedo, berbeda dengan Mas-nya yang lengkap sekali dengan atribut militernya, termasuk si baret merah.

Sedangkan Vanessa dan trio kembar ada beberapa langkah di belakang Bapak, mereka tidak jalan berbarengan bersama Bapak untuk mendampingi karena menurutnya mereka tidak terlalu berkepentingan untuk mendampingi Kakeknya karena sudah ada ajudan, sekpri, maupun adc.

Lagi lagi gadis itu harus menggunakan heels yang cukup tinggi, semoga acara kali ini kakinya baik baik saja, mengingat ia tidak membawa hansaplast untuk menutup lukanya nanti.

Bapak disambut Presiden China di ruangan rapat yang sangat luas dengan meja bundar. Vanessa duduk bersebelahan dengan Mayted dibelakang Bapak, menyaksikan Kakeknya yang kini tengah melakukan pertemuan bilateral atau rapat bersama jajaran pejabat China, salah satunya Presiden China.

Mayted sibuk mondar mandir dengan berkas yang dipegangnya. Sesekali ia berbisik kepada Bapak dan juga berdiri di belakang Bapak untuk terus memantau.

"Kenapa kakinya?" Bisik Mayted melihat Vanessa duduk tidak nyaman.

"Lecet deh kayaknya mas." Balas Vanessa dengan berbisik.

"Lagian udah tahu gabisa pake heels lama lama, malah dipake." Ucap Mayted heran.

"Ya mau gimana, dimana mana acara formal gini kan kalo cewek pake heels mas." Kata Vanessa cemberut.

"Bisa ditahan? Mas ada hansaplast tapi di tas satu lagi. Deril lagi diluar kayaknya." Mayted berlutut dihadapannya dan membuka heels Vanessa untuk mengecek kondisi kakinya.

Memang sudah lecet dan memerah, sebentar lagi kaki gadis itu bisa luka.

"Gapapa, kalo dibawa jalan mungkin sakit sih." Ucap Mayted.

"Yaudah sabar ya mbak? Setelah Bapak rapat nanti mas bantu obatin." Ucap Mas-nya penuh perhatian.

Vanessa mengangguk dengan tersenyum, karena kondisi seperti ini tidak bisa ia paksakan untuk diobati. Mas-nya juga sangat sibuk dengan agenda hari ini. Lagian ia juga bisa mengobati sendiri, tapi masalahnya hansaplast yang dibutuhkan itu ada di tas yang dibawa Mas Deril.

Pertemuan penting itu tengah berlangsung, tentu diliput beberapa media asing yang nantinya akan menjadi sorotan publik. Membicarakan mengenai dukungan China untuk terus memperdalam kerjasama maritim dengan Indonesia, dukungan pada negara negara ASEAN, dan peran aktif China dalam mendukung pembangunan.

Dalam undangannya yang melalui pertemuan kedua negara, Menhan berharap dapat menggali potensi dan peluang kerja sama Indonesia dan China. Pertemuan dalam meja bundar tersebut berlangsung hangat dan penuh keramahan.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now