22

2.4K 152 17
                                    

Vanessa dan trio kembar balik dari berkuda. Tadinya, Vanessa tidak ingin ikut karena berpuasa. Namun, ketiga sepupunya itu memaksanya ikut dan ia terpaksa bangun pagi, bahkan Ati saja rela menunggu di dalam kamarnya menemani Vanessa berganti pakaian berkuda karena kalo ditinggal, gadis itu pasti kembali tidur.

Karena diajak berkuda tiba tiba oleh ketiga sepupunya itu, Vanessa bahkan tak sempat menyentuh ponselnya. Ia juga tidak mengingat apapun mengenai kejadian semalam, entah karena trio kembar itu yang memaksanya bangun hingga mereka tidak memberi dirinya space untuk berleha leha sebentar saja.

Siang itu akhirnya mereka menyudahi kegiatan berkuda tanpa ditemani oleh pengawal atau adc Kakek. Hanya mereka berempat saja dengan penjaga lapangan.

Vanessa sangat berkeringat, rambutnya lepek, dan rasanya ia ingin segera mandi agar bisa kembali segar. Sesampainya di rumah, ia menenteng sepatu boots berkudanya dan menapak aspal tanpa alas. Ia sedikit tertatih tatih. Ia merasa kakinya sakit karena sempat terjatuh dari kuda.

Entah kenapa Molly, kuda kesayangannya pemberian Kakeknya ketika ia sweet seventeen itu sedikit tantrum sehingga membuatnya terjatuh. Tidak hanya pergelangan kakinya saja yang terluka, tapi siku tangannya juga ikutan lecet.

Vanessa sangat jengkel dengan sepupunya, Bintang. Bisa bisanya laki laki itu yang saat berkuda tadi posisinya sangat dekat dengan dirinya, bukannya membantunya, tapi malah menertawakannya bahkan memvideokan kejadian itu.

Video itu sudah diupload oleh sepupunya itu di instagram story, ia tahu karena ada notifikasi mention dari instagramnya.

Hingga sudah masuk ke dalam rumah, Vanessa tetap mengutuk Bintang karena kejadian tadi walaupun Vanessa tidak sadar ada beberapa tamu yang datang di Hambalang. Ia juga tidak mempedulikan Mas Rizky dan Mas Agung yang kaget dengan penampilannya dan menanyakan keadaannya, bahkan beberapa ajudan Bapak yang lain pun ikut memperhatikannya yang sepertinya akan meledak sebentar lagi.

"Woi Bintang hapus nggak videonya?!" Vanessa terdengar sangat marah dengan masih menenteng sepatu bootsnya itu.

"Lucu banget Nes kapan lagi lo jatuh dari kuda." Bintang masih saja menjailinya, laki laki itu tertawa.

"Ih hapus nggak?! Lo nyebelin banget sih?!" Semua orang disana termasuk Kakek dan tamunya hanya memperhatikan perkelahian kecil didepan mata mereka.

"Nes udah, ada keluarganya Pak—" Ati yang sadar akan keberadaan satu keluarga itu, mencoba melerai kakak kembarnya dan sepupunya ini.

Sedangkan sosok laki laki yang tadinya tengah sibuk berbincang dengan keluarganya dan Bapak, memperhatikan pertikaian itu dan mendekat kepada mereka berdua.

"Pak izin sebentar ya, saya mau kesana dulu." Ucapnya.

"Maaf ya Ibu dan Bapak, suasana menjadi tidak nyaman karena cucu saya sedikit bertikai, padahal saya yang mengundang kalian sekeluarga ke rumah." Ucap Bapak kepada sosok perempuan dan laki laki yang sudah berumur, termasuk perempuan yang mungkin seumuran sekprinya bersama anak dan suaminya yang pernah satu instansi dengannya.

"Tidak papa, Pak. Hal yang wajar kalo di keluarga. Kedua anak saya ketika seumuran mereka juga pernah berantem di depan umum." Ucap Ibu tersebut.

"Ih kakak lo nyebelin banget, Ti! Bisa bisanya gue jatuh dari Molly bukannya dibantu malah divideoin!" Teriaknya kesal sekali bahkan ia tidak memedulikan pergelangan kakinya yang sakit dan sikunya yang semakin perih.

"Kan nggak parah, Nes." Bintang masih saja berusaha untuk membela dirinya.

"Lo gila ya?! Nggak parah pala lo!" Vanessa mencubit keras pinggang Bintang.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now