31

2.5K 186 22
                                    

Weekend hari ini cukup melonggarkan kegiatan Mayted yang tidak padat dan tidak diselingi kerjaannya. Hari ini ia ada jadwal tersendiri bersama keluarganya. Pagi ini setelah mengurus hewan peliharaannya, ia menjemput Vanessa ke Kertanegara. Kebetulan keluarga Bapak menghabisi waktu weekendnya di Kertanegara karena anak-anak Bapak yang juga masih berada di Indonesia untuk beberapa hari ke depan. Selain itu setelah pengesahan oleh KPU, Bapak tidak begitu memiliki jadwal mendadak di hari Weekend.

Semalam, Mayted mengajak Vanessa hari ini ke beberapa tempat, ke rumah sakit dan bandara. Tadinya ia pikir tidak perlu mengajak Vanessa karena besoknya gadis itu ada pembekalan koas.

Tapi, Mama ingin mengajak calon menantunya itu, mau tidak mau Mayted mengajak gadisnya dan Vanessa pun semangat menyetujuinya.

"HAHAHAHA MAS KOK BISA OUTFIT KITA SAMA GINI?" Vanessa histeris kaget ketika ia membuka pintu mobil dan salah fokus dengan pakaian Mayted yang senada warnanya dengan dirinya.

"HAHAHAHA MAS KOK BISA OUTFIT KITA SAMA GINI?" Vanessa histeris kaget ketika ia membuka pintu mobil dan salah fokus dengan pakaian Mayted yang senada warnanya dengan dirinya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Walaupun ada hijau lucu yang menempel dalam warna outfit gadis itu, tetap saja Mayted dan dirinya memakai outfit warna putih dan coklat. Bedanya kalo Vanessa coklat muda dan Mayted coklat tua.

"Lucu banget kamu pake outfit itu. Jodoh banget deh kita sayang." Goda Mayted. Gadis itu sudah duduk disampingnya dengan senyum khas salah tingkahnya.

"Kayaknya bakal ketahuan deh sama cegil cegil kamu mas. Apalagi tanpa janjian outfit kita sama banget lagi." Sejujurnya ada rasa takut karena ini pertana kalinya mereka jalan berdua.

"Gapapa sayang, gausah takut." Mayted mengusap puncak kepalanya, mereka sudah meninggalkan komplek Kertanegara.

Mayted mengenggam tangan kanan gadis itu, lalu tangan kirinya ia gunakan untuk menyetir mobil. Tak lupa dengan kacamata hitam yang bertengger di antara hidungnya. Menambah kesan gagah dan tampan dalam satu waktu.

Entah kenapa Vanessa merasa detak jantungnya berdetak tak normal. Padahal hal seperti ini sudah biasa ia lihat dan ia sadari. Tapi mungkin karena status mereka yang sekarang sudah berbeda, Vanessa agak gugup melihat penampilan laki laki itu.

"Besok kamu pembekalan koas jam berapa sayang?" Tanya Mayted.

"Jam berapa ya? Lupa aku mas, bentar aku cek jadwalnya." Vanessa mengutak ngatik ponselnya untuk melihat jadwalnya besok.

"Jam 9 udah di kampus sih, disini gatau sampai jam berapa, karena cuma dibuat jam 9-selesai." Ucap gadis itu.

"Udah tahu dapat di rumah sakit mana?" Tanya Mayted.

"Aku denger bocorannya sih di RSCM." Sahut gadis itu.

"Deket dong sama Kemhan." Ada nada suara bahagia terlontar dari mulut laki laki itu.

"Loh kenapa seneng banget mas?" Tanya Vanessa dengan tawa kecilnya.

"Iya kalo kamu butuh sesuatu, mas tinggal terbang 10-15 menit udah nyampe." Ucap Mayted.

He Fell First and She Never Fell?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora