98

5.4K 348 35
                                    

Hari ini menjadi hari yang istimewa bagi Mas dan Vanessa karena tepat anniversary pernikahan mereka yang ke-13. Tidak terasa sudah lebih satu dekade Mas dan Vanessa bersama, memiliki keluarga kecil yang lucu dan hangat serta melewati fase kehidupan rumah tangga mereka dengan segala rasa yang berbeda. Bahagia, sedih, kecewa, marah, saling diam-diaman sudah mereka rasakan.

Dari segala fase up and down yang dirasakan Mas dan Vanessa, pasangan suami-istri itu menyadari sebesar dan seberat apapun masalah kehidupan rumah tangga mereka, rasa sayang dan cinta mereka yang selalu bermuara untuk membuat mereka kembali berbaikan. Diberkahi ketiga anak yang mewarnai kehidupan pernikahan mereka adalah salah satu banyaknya dari rasa syukur yang selalu mereka ucapkan kepada Tuhan. Rafael, Jennaira, dan Kaivan adalah pelengkap dalam kehidupan mereka, malaikat kecil mereka, dan cinta mati Mas dan juga Vanessa yang akan selalu mereka jaga, mereka bahagiakan, dan mereka sayangi selalu.

Setiap tahunnya, Mas dan Vanessa selalu merayakan anniversary pernikahan mereka berdua. Hanya berdua tanpa anak-anaknya. Hari ini akan kembali mereka rayakan, dan perayaan anniversary pernikahan mereka akan selalu mereka berdua rayakan selamannya.

"Sayang, nanti Mas jemput pulang kerja, ya?" Ucap Mas yang tiba-tiba memeluk Vanessa dari belakang dan mengecup leher istrinya yang kini tengah merapikan rambut indahnya.

"Wangi banget." Goda Mas yang tidak berhenti mengecup leher istrinya.

"Mas, stop! Aku mau ke rumah sakit! Nanti ada bekas kiss mark kamu lagi." Vanessa berusaha melepas serangan suaminya itu yang tidak kunjung berhenti.

"Ingat hari ini, kan?" Tanya Mas dengan senyuman yang tidak pernah pudar.

"Ya ingat dong." Ucap Vanessa yang sudah selesai merapikan rambutnya, tak lupa memasang bando di atas rambutnya.

"Mas udah booking tempat dinner malam ini." Sahut Mas dengan excited-nya

Namun, tiba-tiba, Vanessa mengingat satu hal. "Mas.."

"Kenapa, sayang?" Tanya Mas yang tangannya kini berpindah ke pinggang Vanessa. Raut wajah istrinya yang mendadak berubah membuat Mas mengernyit bingung. Sedrastis itu perubahan ekspresi Vanessa yang kini penuh tanda tanya di otak Mas.

"Ada apa?" Tanya Mas memastikan.

"Kayaknya tahun ini aku nggak bisa rayain anniversary pernikahan sama kamu." Kata-kata Vanessa berhasil menusuk hati Mas. Bahkan, Mas yang tadinya memeluk pinggang Vanessa, tiba-tiba suaminya itu langsung melepasnya.

"Kenapa?" Tanya Mas dengan nada kecewanya.

"Kita setiap tahun nggak pernah absen dan selalu rayain bareng-bareng. Ingat kan janjinya? Selalu kosongin jadwal di setiap anniversary." Sahut Mas menatap istrinya dengan penuh harap.

"Masa kamu mau tahun ini nggak ada dinner romantis? Mas udah booking, sayang. Jangan dibatalin dong." Mas merengek sedih.

"Emangnya ada pekerjaan apa hari ini? Ada operasi besar? Ada operasi dadakan? Ada observasi pasien? Atau apa?" Tanya Mas bertubi-tubi.

Vanessa yang merasa bersalah itu hanya diam menunduk. Alasannya pasti akan membuat Mas kecewa berat. Vanessa masih takut mengatakannya, yang bisa ia lakukan hanya menggigit bibir bawahnya dengan rasa takut.

"Sayang, kasih tahu Mas ada apa? Kalau emang ada pekerjaan nggak papa. Bisa kita rayain besok." Mas meraih tangan kanan Vanessa dan kembali bertanya.

"Bukan pekerjaan, ya? Ada acara?" Tanya Mas lagi dengan lembutnya.

Vanessa mengangguk.

"Oke, acara apa kalau Mas boleh tahu?" Tanya Mas.

"Acara reuni alumni FK UI 2015-2020, Mas." Ucap Vanessa pelan dengan menunduk, tidak sanggup menatap suaminya.

He Fell First and She Never Fell?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang